
Pantau.com - Pelatih tim nasional Indonesia U-23 Luis Milla mengaku dapat
pelajaran penting dari penyelenggaraan Anniversary Cup 2018 yang baru saja
usai. Juru taktik asal Spanyol itu merasa turnamen ini menjadi acuan menuju Asian
Games 2018.
Pasalnya, Milla menjelaskan Anniversary Cup 2018 diikuti tiga
tim kuat lain seperti Korea Utara, Bahrain, hingga Uzbekistan. Meski, negara-negara
tersebut tidak membawa tim terbaik mereka untuk tampil di turnamen yang digelar
untuk memeringati ulang tahun PSSI ke-88.
“Memang betul mereka tidak membawa tim terbaiknya. Tapi kami
bisa melihat system bermainnya, cara kerja tim mereka yang sudah ada di level
atas,” ujar Milla usai laga melawan Uzbekistan di Stadion Pakansari, Cibinong,
Bogor, Kamis 3 Mei 2018.
Baca Juga: Indonesia Ditahan Imbang 0-0 oleh Uzbekistan
“Tiga tim ini datang ke Indonesia dengan kompetivitas yang
sangat tinggi, mereka punya budaya, dan untuk mencapai level itu sangat sulit.
Tapi saya senang anak-anak berhasil dan berusaha untuk menyamai level mereka,”
tambahnya.
Sayang, Indonesia tidak bisa berbicara banyak di Anniversary
Cup 2018. Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan hanya mampu menempati posisi
tiga klasemen akhir dengan raihan dua angka.
Belum lagi ditambah permasalahan tumpulnya lini depan Garuda
Asia selama gelaran Anniversary Cup 2018 yang berlangsung mulai 28 April hingga
3 Mei tersebut. Timnas Indonesia U-23 belum sekalipun mencetak gol dari tiga
pertandingan yang sudah dilakoni.
Baca juga: Timnas Bahrain U-23 Juara Anniversary Cup 2018
“Kami masih punya waktu empat bulan (menuju Asian Games
2018) untuk mencari solusi permasalahan yang ada. Tidak ada obat lain selain
berusaha keras, mencoba lagi, latihan lagi dan sebagai seorang pelatih ini
menjadi tantangan saya untuk memecahkan solusi ini,” papar Milla.
Tapi kita bisa lihat sistem bermainya, cara kerja timnya
mereka (Timnas Indonesia) sudah di level atas. Tiga tim ini datang ke Indonesia
dengan kompetivitas yang sangat tinggi, mereka punya budaya, dan untuk mencapai
level itu sangat sulit. Tapi saya senang anak-anak berhasil dan berusaha untuk
menyamai level mereka.
Kami masih punya waktu empat bulan untuk mencari solusi
permasalahan yang ada. Tidak ada obat lain selain berusaha keras, mencoba lagi,
latihan lagi dan sebagai seorang pelatih ini menjadi tantangan saya untuk
memecahkan solusi ini.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta