Pantau.com - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak melontarkan kritik terhadap kinerja wasit asal Iran Hasan Akrami yang memimpin pertandingan Juku Eja kontra Lalenok United pada leg II kualifikasi Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu kemarin. Juru taktik asal Kroasia itu menilai Hasan Akrami terlalu terburu-buru memberikan dua kartu kuning kepada Willem Jan Pluim di menit ke-33.
Pluim mendapatkan kartu kuning beruntun karena melontarkan protes kepada wasit. Penggawa berpaspor Belanda itu merasa dirugikan karena wasit tidak memberikan hukuman apapun kepada pemain Lalenok United yang menginjak kakinya.
Baca Juga: PSM Makassar Lolos ke Putaran Final AFC Cup 2020
Adu argumen dengan Hasan Akrami berujung pada kartu kuning dan gestur ketidakpuasan Pluim beberapa saat setelahnya berbuah kartu kuning kedua yang berarti kartu merah.
"Sejauh pengalaman saya 35 tahun di sepak bola, wasit terbaik adalah wasit yang 'tidak terlihat' di lapangan," ujar Hodak.
"Wasit memberikan dua kartu kuning hanya dalam waktu sekitar lima detik," kata Bojan.
Selain kehilangan Pluim, PSM juga harus rela bermain dengan sembilan orang stetlah Muhammad Arfan diusir wasit pada babak kedua. Ia menerima kartu merah langsung akibat pelanggaran keras kepada pemain Lalenok.
Meski bermain dengan sembilan orang, PSM berhasil menang dengan skor 3-1 berkat gol dari Giancarlo Rodrigues, Ferdinand Sinaga dan Irsyad Maulana. Hasil ini membuat PSM lolos ke putaran final AFC Cup 2020 setelah memiliki keunggulan agregat 7-2 atas Lalenok.
Baca juga: Bojan Hodak Tak Masalah Pakansari Jadi Kandang PSM
PSM akan berada di Grup H Piala AFC 2020 bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina) dan Shan United (Myanmar).
Indonesia masih mempunyai satu wakil lagi di Piala AFC 2020 yakni juara Liga 1 Indonesia 2020 Bali United yang berada di Grup G.
- Penulis :
- Reza Saputra
