
Pantau - PT Chery Sales Indonesia (SCI) menargetkan pengecekan untuk kendaraan Omoda 5 yang diindikasi memiliki cacat produksi akan rampung pada pertengahan Juni mendatang. Itu semua tergantung jadwal pemeriksaan dari konsumen.
“Kita selesai targetnya sampe pertengahan Juni udah selesai. Balik lagi tergantung konsumen, ya susah menemukan jadwal,” kata Head of Brand PT Chery Sales Indonesia (CSI), Rifki Setiawan, dikutip seperti dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Menurut Rifki, progres pengecekan kendaraan Omoda 5 itu untuk mencegah terjadinya kerusakan tersebut. Progres sudah mencapai 90 persen kata Rifki.
Selama pemeriksaan yang dilakukan oleh PT CSI, pihaknya tidak menemukan atau terindikasi masalah yang serius seperti yang terjadi di Malaysia beberapa waktu yang lalu.
“Sampai saat ini masih oke. Saat ini progres sudah 90 persen, konsumen sudah datang. Jadi kendalanya kan menemukan jadwal konsumen untuk datang ke dealer gitu jadi yang bikin lama ya itu,” jelasnya.
Meski begitu, Rifki membenarkan bahwa part yang dimuat dalam Omoda 5 memiliki kesamaan dengan yang dimiliki oleh Malaysia.
Kejadian tersebut dikarenakan terdapat upgrade untuk sistem welding sehingga terjadi kesalahan.
“Kemarin kita sudah berikan pernyataan resmi setelah di cek oleh headquarter, ternyata permasalahannya ada di vendor gitu dan vendor itu dalam masa produksi ada upgrade untuk welding atau pengelasan nah di masa upgrade itu ada masalah yang agak miss di vendor,” tutur dia.
Sebelumnya terdapat pemilik kendaraan Omdoa 5 di Malaysia mengalami hal yang tidak mengenakkan terhadap kendaraan yang sedang digunakannya.
Kejadian tersebut akibat adanya kerusakan pada bagian belakang Omoda 5 berwarna abu-abu yang patah di tengah jalan, membuat pemiliknya terdampar dan mobilnya tidak dapat dikendarai.
Chery menemukan bahwa as roda belakang sudah usang, yang disebut berasal dari salah satu pemasok. Meskipun Chery menarik kembali semua Omoda 5 yang diproduksi antara 14 Agustus dan 17 Agustus 2023 di Malaysia, Chery hanya meyakini bahwa sekitar 60 unit yang mungkin mengalami masalah di negara itu.
- Penulis :
- Sofian Faiq