
Pantau - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan mendukung kebijakan presiden Prabowo soal kendaraan dinas harus produk asli Indonesia. MUI berharap kebijakan ini diikuti semua jajaran pemerintah untuk memberikan contoh.
"Kami berharap kebijakan ini diikuti oleh seluruh birokrasi," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Arif Fakhruddin, Kamis (31/10/2024).
Arif menjelaskan, pentingnya semua pejabat, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengikuti langkah Presiden Prabowo dalam memprioritaskan produk lokal.
Arif menilai keputusan Presiden Prabowo untuk mendorong penggunaan mobil Maung buatan PT Pindad sebagai kendaraan dinas adalah langkah yang tepat, karena mendukung pemakaian produk dalam negeri.
Baca juga: Kata AHY soal Alasan Presiden Prabowo Minta Menteri Pakai Mobil Dinas Maung
Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan hasil ijtima ulama di Bangka Belitung, yang menyerukan umat Muslim untuk lebih memilih produk lokal demi memperkuat kedaulatan ekonomi bangsa.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini mencerminkan kemajuan Indonesia dalam industri kendaraan bermotor.
MUI mendorong ulama di seluruh daerah untuk mendukung kebijakan ini agar dapat merambah ke berbagai sektor yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
"Semoga kebijakan ini juga dapat berkembang ke sektor-sektor lain, seperti industri pangan, sandang, dan teknologi informasi," tuturnya.
Baca juga: Mensesneg: Anggota Kabinet Merah Putih jadi Pakai Mobil Dinas Maung
Sebelumnya, pada Senin (28/10), Presiden Prabowo menyatakan keinginannya agar kendaraan taktis Maung dijadikan kendaraan resmi kenegaraan dan digunakan oleh pejabat dari berbagai tingkatan.
Ia menekankan bahwa penggunaan Maung merupakan bentuk penghormatan terhadap produk dalam negeri.
Kepala Kantor Staf Presiden Anto Mukti Putranto menambahkan bahwa target pengadaan mobil Maung dalam 100 hari kerja Presiden adalah sebanyak 5.000 unit, dan penggunaan kendaraan ini akan diwajibkan bagi anggota kabinet, termasuk eselon I.
Mobil Maung diketahui memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70 persen, sementara sisanya merupakan komponen dari pabrik mobil SsangYong asal Korea Selatan.
- Penulis :
- Sofian Faiq