
Pantau - Kia mengungkapkan bahwa menghadapi kondisi pasar saat ini tidak baik-baik saja. Meskipun begitu, pihaknya tetap berkomitmen untuk mencapai target penjualan 1,6 juta kendaraan listrik (EV) setiap tahun pada 2030.
"Kami tidak mengejar volume besar untuk pasar saat ini. Tahun ini, pasar bergerak sangat cepat dan banyak ketidakpastian yang harus dihadapi," kata Presiden dan CEO Kia Asia Pasifik Kevin Ahn dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2024).
Hal ini disampaikan Kevin Ahn dalam acara peluncuran jajaran mobil listrik Kia di Taipei, Rabu (13/11). Ahn menegaskan, Kia tidak berfokus pada peningkatan volume penjualan dalam waktu dekat.
Namun, ia menambahkan, target jangka panjang Kia tetap pada angka 1,6 juta EV pada 2030.
"Dalam perjalanan menuju target tersebut, kami menyadari akan ada tantangan besar, kesulitan, serta penurunan volume penjualan akibat kondisi pasar dan kebijakan pemerintah," lanjut Ahn.
Baca juga: Ahli Otomotif: Pentingnya Inspeksi Pengereman Kendaraan Berat Sebelum Perjalanan Jauh
Kia, yang merupakan anak perusahaan Hyundai Motor, saat ini sedang menghadapi berbagai perubahan kebijakan di berbagai negara yang dapat mempengaruhi kinerja pasar kendaraan listrik global.
Ahn juga enggan berkomentar mengenai dampak tarif impor hingga 45% yang dikenakan Uni Eropa terhadap mobil listrik buatan China, serta kemungkinan dampak pemilihan Presiden Donald Trump terhadap kebijakan perdagangan AS.
“Pemilu di AS baru saja selesai, dan kami masih menunggu perubahan besar. Masih terlalu dini untuk membahas hal-hal semacam itu,” kata Ahn.
Meskipun demikian, Ahn memastikan bahwa Kia berencana untuk merakit kendaraan listrik di pabrik mereka di negara bagian Georgia, AS.
Selain itu, Kia telah memulai produksi mobil listrik di China pada tahun ini dan berencana untuk memperkenalkan model EV kecil di pasar Eropa.
Baca juga: Presiden Prabowo Gunakan Chevrolet Suburban, Mobil VIP untuk Tamu Negara di AS
- Penulis :
- Sofian Faiq