Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Fakta di Balik Mesin Bus yang Terus Nyala saat Berhenti

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Fakta di Balik Mesin Bus yang Terus Nyala saat Berhenti
Foto: ilustrasi bus akap - antara

Pantau - Bus menjadi pilihan utama untuk moda transportasi mudik. Namun, banyak yang heran mengapa mesin bus tidak dimatikan saat berhenti di rest area.

Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) sering berhenti di rest area untuk memberi kesempatan penumpang istirahat, buang air, dan makan. Meski begitu, mesin bus tetap menyala selama berhenti.

Dikutip dari akun Instagram Putera Mulya Sejahtera Official, Senin (17/3/2025), mesin diesel bus modern kini menggunakan turbo yang sangat sensitif jika sering dinyalakan dan dimatikan. 

Baca juga: 287 Bus Diperiksa, Terminal Rajabasa Siap Sambut Arus Mudik 2025

Karena itu, sopir sengaja membiarkan mesin tetap menyala saat berhenti.

Mesin diesel juga membutuhkan suhu panas dan kompresi padat agar dapat beroperasi secara optimal, berbeda dengan mesin bensin dan apanila jika pemanasan tidak merata, kinerja turbo bisa terganggu.

Ada beberapa hal yang perlu diperjelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Pertama, mesin diesel membutuhkan waktu idle (langsam) selama 2-3 menit saat pertama kali dinyalakan. 

Begitu juga saat mematikan mesin, harus dibiarkan idle selama 5 menit agar turbo terlumasi dengan baik.

Kedua, mesin diesel memerlukan suhu kerja tertentu, sehingga perlu dipanaskan terlebih dahulu sebelum beroperasi. 

Baca juga: Hati-hati! Bus Pariwisata Bodong Mengancam Keamanan Mudik Lebaran

Ketiga, mesin bus harus tetap menyala saat berhenti, khususnya di rest area, untuk menjaga pasokan listrik yang menggerakkan AC dan alat elektronik lainnya.

Selain itu, bus juga perlu menjaga kenyamanan penumpang di dalam kabin yang tidak turun. Di daerah tropis, pendinginan kabin membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit agar suhu nyaman.

Kesimpulannya, mesin bus yang tetap menyala saat berhenti di rest area bertujuan menjaga kinerja mesin turbo diesel dan memberikan kenyamanan bagi penumpang, bukan untuk membuang solar.

Penulis :
Sofian Faiq