
Pantau Haji - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam menegaskan untuk melakukan wukuf di Arafah jemaah calon haji harus memiliki visa haji.
"Dokumen utama jemaah haji ada dua yaitu paspor dan visa haji. Ini harus diingat oleh jemaah yang akan melaksanakan haji," ujar Nasrullah Jasam di Makkah, Jumat (31/5/2024).
Selain itu, lanjutnya, Arab Saudi membagikan smart card (kartu pintar) mulai tahun ini. Kartu pintar ini berfungsi saat jemaah akan masuk Arafah.
Kartu tersebut layaknya seperti ID Card yang bisa mengidentifikasi jemaah. Bahkan Pemerintah Arab Saudi bisa mengetahui apakah jemaah tersebut telah memenuhi syarat berhaji atau tidak.
"Jemaah yang akan masuk Arafah harus punya smart card. Dan untuk punya ini, jemaah harus punya visa haji," katanya.
Saat ini smart card mulai diaktivasi oleh petugas Maktab secara bertahap untuk kemudian dibagikan kepada jemaah. Smart card itu nantinya akan diperiksa ketika jemaah masuk wilayah masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Nasrullah yang juga menjabat sebagai Konsul Haji menyampaikan saat ini sedang ada pengetatan pemeriksaan dokumen jemaah.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas Arab Saudi di berbagai tempat, bisa jadi termasuk di Masjidil Haram dan Nabawi.
"Pemeriksaan itu untuk memastikan jemaah yang bersangkutan memiliki visa haji atau tidak. Untuk jemaah yang punya dokumen-dokumen yang saya sampaikan tadi, aman," katanya.
Pemeriksaan juga dilakukan di check point masuk kota Makkah. Ada lima pos pemeriksaan baik dari jalur Madinah maupun Jeddah menuju Makkah al Mukarramah.
"Pemeriksaan di check point juga diperketat. Petugas memastikan jemaah yang masuk ke Makkah memiliki visa haji dan supir yang membawa jamaah punya izin masuk ke Makkah," kata Nasrullah.
Sumber: Antara
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Khalied Malvino