Pantau - Memasuki Ramadan 1444 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh umat Islam untuk menahan diri jelang tahun politik.
Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan menyampaikan, momentum Ramadan merupakan hal yang tepat untuk mengimplementasikan sikap pengendalian diri.
"Ibadah puasa ini harus menjadi momentum untuk mengajak semua komponen bangsa sadar diri, menahan diri, dan mengendalikan diri dalam menghadapi tahun politik 2024," ujar Amirsyah dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Permintaan Mendagri agar Kepala Daerah Tiadakan Acara Bukber Selama Ramadan
Amirsyah menilai, hal ini merupakan tanggung jawab bersama agar umat Islam tidak jatuh pada perpecahan. Untuk itu, semua pemangku kepentingan, termasuk umat berperan penting mewujudkan negara yang aman dan damai.
"Ini merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan negara yang aman dan damai penuh ampunan Allah SWT, (yaitu negara) baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur," lanjutnya.
Selain itu, Buya Amirsyah juga mengimbau agar umat Islam meningkatkan iman dan takwa sehingga terbukti mampu meningkatkan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Mulai Puasa Bareng, MUI Sebut Lebaran Berpotensi Berbeda
Hal ini, lanjutnya, dapat dilakukan dengan memperbanyak sedekah untuk membantu sesama yang kurang mampu sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas, dan memperbanyak tadarus Al-Qur'an untuk tadabur sehingga mampu meningkatkan iman dan ilmu pengetahuan.
"Atas dasar itu banyak hikmah yang bisa kita peroleh di antaranya adalah meraih kebaikan dan barokah serta ampunan Allah," pungkasnya.
Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan menyampaikan, momentum Ramadan merupakan hal yang tepat untuk mengimplementasikan sikap pengendalian diri.
"Ibadah puasa ini harus menjadi momentum untuk mengajak semua komponen bangsa sadar diri, menahan diri, dan mengendalikan diri dalam menghadapi tahun politik 2024," ujar Amirsyah dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Permintaan Mendagri agar Kepala Daerah Tiadakan Acara Bukber Selama Ramadan
Amirsyah menilai, hal ini merupakan tanggung jawab bersama agar umat Islam tidak jatuh pada perpecahan. Untuk itu, semua pemangku kepentingan, termasuk umat berperan penting mewujudkan negara yang aman dan damai.
"Ini merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan negara yang aman dan damai penuh ampunan Allah SWT, (yaitu negara) baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur," lanjutnya.
Selain itu, Buya Amirsyah juga mengimbau agar umat Islam meningkatkan iman dan takwa sehingga terbukti mampu meningkatkan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Mulai Puasa Bareng, MUI Sebut Lebaran Berpotensi Berbeda
Hal ini, lanjutnya, dapat dilakukan dengan memperbanyak sedekah untuk membantu sesama yang kurang mampu sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas, dan memperbanyak tadarus Al-Qur'an untuk tadabur sehingga mampu meningkatkan iman dan ilmu pengetahuan.
"Atas dasar itu banyak hikmah yang bisa kita peroleh di antaranya adalah meraih kebaikan dan barokah serta ampunan Allah," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
