Pantau - Bentuk hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi atau bulan baru pada arah dekat matahari terbenam. Biasanya, hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
Diketahui, Posisi hilal menjadi salah satu agenda dalam sidang isbat yang digelar Kementerian Agama. Hilal menandakan umat Islam telah memasuki bulan Ramadan, sehingga wajib mengawali puasa.
Lalu bagaimana sebenarnya bentuk hilal tersebut?
Hilal adalah bulan sabit terkecil yang muncul beberapa saat setelah matahari terbenam. Dalam kalender Islam, hilal menjadi tanda akhir sekaligus awal bulan baru. Hilal biasanya muncul dalam dua malam di setiap bulan.
Hilal memiliki bentuk seperti bulan sabit yang tipis, dengan posisi menghadap titik matahari. Bentuknya mirip dengan huruf U . Untuk melihat hilal, biasanya dilakukan saat matahari terbenam.
Namun, mencari dan melihat hilal tidak mudah karena bentuknya yang tipis dan kesempatan melihatnya hanya dalam rentang waktu yang sangat sempit.
Beberapa orang yang ahli menggunakan alat bantu seperti teleskop dan kamera CCD yang sensitif untuk mempermudah melihat hilal
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendefinisikan hilal sebagai satu dari lima fase bulan. Tepatnya setelah bulan baru atau new moon.
Penting untuk dicatat bahwa penentuan awal bulan hijriah dan hilal dilakukan oleh lembaga hisab dan juga melalui sidang isbat yang melibatkan pengamatan hilal.
Kementerian Agama juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam memberikan pertimbangan ilmiah dalam penentuan awal bulan hijriah.
Demikian penjelasan mengenai bentuk hilal dilansir dari berbagai sumber yang sudah Pantau.com rangkum, Rabu (20/3/2024). Semoga bermanfaat!
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq
