
Pantau - Saat berpuasa, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. drg. Nadia Greviana MPd.Ked, seorang Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membagikan tips memelihara kesehatan gigi dan mulut selama puasa dalam webinar “Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut selama Puasa” yang berlangsung pada Kamis (21/03/2024), seperti dilansir ANTARA Jumat (22/03/2024).
“Kesehatan gigi dan mulut tidak hanya dengan menyikat gigi, tetapi dibantu dengan mengkonsumsi sayur dan buah,” kata Nadia
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sikat gigi secara rutin perlu dibarengi dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah karena memiliki banyak kandungan serat yang turut berkontribusi memelihara kesehatan.
Selain itu, gerakan mengunyah ternyata juga memiliki manfaat untuk membersihkan rongga mulut.
“Kalau sikat gigi bersifat kimiawi karena kita pakai zat kimia. Kalau konsumsi sayur dan buah ini tentunya alami sehingga membantu self cleansing gigi dan mulut,” ujarnya.
Bau mulut memang umumnya dialami oleh seseorang yang melakukan puasa karena kurangnya produksi air liur, tidak adanya self cleansing gigi dan mulut akibat tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kurun waktu belasan jam, hingga kekosongan dalam saluran pencernaan.
Baca juga:
Suntik dan Infus Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Secara Fiqih!
Puasa Ternyata Bermanfaat untuk Tingkatkan Sistem Imun Tubuh
Ia menegaskan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari satu kesatuan kesehatan tubuh secara keseluruhan, di mana peran mulut sebagai gerbang utama masuknya makanan dan minuman yang secara tidak langsung akan memengaruhi kesehatan seseorang.
Untuk menghindari bau mulut selama puasa, ia jugamenyarankan untuk rutin menyikat gigi serta mengkonsumsi makanan sehat dan rendah asam pada saat sahur dan berbuka puasa.
Selain itu, disarankan juga untuk mengurangi konsumsi rokok agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
“Kalau makanan terlalu asam akan memicu asam lambung semakin banyak, kemudian muncul kembung atau begah, lalu gas nya naik ke atas itu yang tidak nyaman,” katanya.
- Penulis :
- Latisha Asharani