
Pantau - PT Vale Indonesia Tbk mencatat pendapatan sebesar 278,6 juta dolar AS atau sekitar Rp4,6 triliun (dengan kurs Rp16.630) pada triwulan ketiga tahun 2025, dengan harga rata-rata realisasi nikel matte sebesar 12.272 dolar AS per ton.
"Kinerja kami mencerminkan dedikasi tim kami dan ketangguhan operasi kami dalam terus beradaptasi dan memberikan nilai di tengah dinamika pasar," ungkap Presiden Direktur dan CEO PT Vale, Bernardus Irmanto.
Laba Bersih Melonjak, EBITDA Tumbuh Hampir Dua Kali Lipat
Selama sembilan bulan pertama 2025, total pendapatan PT Vale mencapai 705,4 juta dolar AS atau sekitar Rp11,73 triliun, relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 708,6 juta dolar AS.
Perusahaan mencatat peningkatan signifikan dalam profitabilitas.
EBITDA naik menjadi 74,6 juta dolar AS pada kuartal III 2025, dari sebelumnya 40 juta dolar AS pada kuartal II.
Laba bersih melonjak menjadi 27,2 juta dolar AS dari 3,5 juta dolar AS pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja produksi dan keberhasilan dimulainya operasi di lokasi Bahodopi.
Produksi dan Penjualan Komersial Semakin Diperluas
Produksi nikel dalam bentuk matte pada triwulan ketiga mencapai 19.391 metrik ton.
Sementara itu, total produksi selama sembilan bulan pertama tahun 2025 mencapai 54.975 metrik ton.
Selain operasi utama nikel matte, PT Vale juga memperkuat portofolio komersialnya dengan melakukan penjualan perdana bijih nikel saprolit.
Penjualan ini berasal dari Blok Bahodopi dan Pomalaa, yang awalnya dijadwalkan pada triwulan keempat, namun pengiriman dari tambang Bahodopi berhasil dilakukan lebih awal, yaitu pada Juli 2025.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










