Pantau - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, pihaknya tetap bertahan dengan nomor urut lama di Pemilu 2024. Dalam Pemilu 2019, partai berlambang beringin itu mendapatkan nomor urut 4.
Nurul beralasan, nomor urut yang tidak diganti dapat digunakan untuk membangun nilai yang disebarkan pada konstituen.
"Semua nomor dan angka sama bagusnya, kita bisa membangun filosofi dari angka. Untuk itu, Golkar putuskan tetap pakai nomor lama," ujar Nurul pada wartawan, Rabu (14/12/2022).
Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilu yang terbit 13 Desember 2022, partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 yang memiliki kursi di parlemen mempunyai keleluasaan.
Mereka boleh memilih nomor urut lama pada Pemilu 2019 atau mengundi kembali nomor urut untuk Pemilu 2024.
Nurul mengatakan, pihaknya patuh pada Perppu Nomor 1 Tahun 2022 pengganti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu.
"Kami patuh aturan saja. Apa pun yang jadi keputusan, itu adalah yang terbaik untuk semua," pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi juga menyampaikan, pihaknya tetap memakai nomor urut lama pada Pemilu 2019 lalu. Saat itu, PKS memakai nomor urut 8.
"PKS lebih sepakat dengan pilihan bisa tetap menggunakan nomor urut sesuai Pemilu 2019, yaitu untuk PKS tetap nomor urut 8," ujar Aboe.
Nurul beralasan, nomor urut yang tidak diganti dapat digunakan untuk membangun nilai yang disebarkan pada konstituen.
"Semua nomor dan angka sama bagusnya, kita bisa membangun filosofi dari angka. Untuk itu, Golkar putuskan tetap pakai nomor lama," ujar Nurul pada wartawan, Rabu (14/12/2022).
Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilu yang terbit 13 Desember 2022, partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 yang memiliki kursi di parlemen mempunyai keleluasaan.
Mereka boleh memilih nomor urut lama pada Pemilu 2019 atau mengundi kembali nomor urut untuk Pemilu 2024.
Nurul mengatakan, pihaknya patuh pada Perppu Nomor 1 Tahun 2022 pengganti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu.
"Kami patuh aturan saja. Apa pun yang jadi keputusan, itu adalah yang terbaik untuk semua," pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi juga menyampaikan, pihaknya tetap memakai nomor urut lama pada Pemilu 2019 lalu. Saat itu, PKS memakai nomor urut 8.
"PKS lebih sepakat dengan pilihan bisa tetap menggunakan nomor urut sesuai Pemilu 2019, yaitu untuk PKS tetap nomor urut 8," ujar Aboe.
- Penulis :
- Aditya Andreas
