
Pantau - Sekjen Partai Gelora Mahfudz Siddiq menilai, konsep Pemilu serentak membuat Pemilu Legislatif (Pileg) kurang mendapat perhatian masyarakat.
Menurutnya, berkaca pada Pemilu serentak pada 2019 lalu, masyarakat lebih terfokus pada Pilpres ketimbang Pileg.
"Jadi, pembicaraan orang itu selalu tentang capres. Pileg itu luput dari perhatian mereka," ungkap Mahfudz, dikutip Kamis (26/1/2023).
Ia mengkhawatirkan, sistem ini akan menurunkan kualitas dari Pileg. Apalagi, lanjutnya, masa kampanye selama 75 hari yang diprediksi akan didominasi oleh capres dan cawapres.
"Menurut saya keputusan politik untuk menggabungkan Pileg dan Pilpres bersamaan, mensubordinasi bahkan menegasikan keberadaan pemilu legislatif sebenarnya," lanjutnya.
Mahfudz menambahkan, keadaan ini dinilai sangat memberatkan bagi partai politik pendatang baru, yakni Gelora, Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Ummat.
"Sebagai debutan, partai politik baru ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memperkenalkan diri, caleg, serta visi-misi mereka kepada masyarakat," pungkasnya.
Menurutnya, berkaca pada Pemilu serentak pada 2019 lalu, masyarakat lebih terfokus pada Pilpres ketimbang Pileg.
"Jadi, pembicaraan orang itu selalu tentang capres. Pileg itu luput dari perhatian mereka," ungkap Mahfudz, dikutip Kamis (26/1/2023).
Ia mengkhawatirkan, sistem ini akan menurunkan kualitas dari Pileg. Apalagi, lanjutnya, masa kampanye selama 75 hari yang diprediksi akan didominasi oleh capres dan cawapres.
"Menurut saya keputusan politik untuk menggabungkan Pileg dan Pilpres bersamaan, mensubordinasi bahkan menegasikan keberadaan pemilu legislatif sebenarnya," lanjutnya.
Mahfudz menambahkan, keadaan ini dinilai sangat memberatkan bagi partai politik pendatang baru, yakni Gelora, Partai Buruh, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Ummat.
"Sebagai debutan, partai politik baru ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memperkenalkan diri, caleg, serta visi-misi mereka kepada masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas