
Pantau - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pesan kepada relawannya agar jangan grasa-grusu alias terburu-buru mendukung salah satu capres 2024. Pasalnya, kata Jokowi, jika keliru memilih capres, maka bisa berdampak besar bagi bangsa ini.
"Begitu kita keliru, begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini," kata Jokowi dalam acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Jokowi lalu memberi contoh sejumlah negara di kawasan Amerika Latin yang pemimpinnya tak mampu memanfaatkan peluang yang ada, negaranya selama puluhan tahun hingga kini masih menjadi negara berkembang.
Oleh karenanya, lanjut Jokowi, memilih capres yang tepat di Pilpres 202 adalah hal yang sangat krusial.
"Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini ada yang namanya bonus demografi dan kita tidak bisa memanfaatkan ya kita akan kita akan menjadi negara berkembang terus. Karena kesempatan itu tidak akan muncul dua kali dalam sejarah sebuah peradaban negara. Oleh sebab itu sekali lagi, memilih pemimpin di tahun 2024 ini sangat krusial sangat penting sekali, harus tepat dan benar," tuturnya.
Jokowi pun membeberkan sosok pemimpin yang meneruskannya memimpin Indonesia. Dia ingin pemimpin yang berani mengambil risiko untuk kepentingan bangsa. Oleh sebab itu, Jokowi sekali lagi menekankan pada relawannya untuk tidak tergesa-gesa dalam memilih pemimpin.
"Oleh sebab itu saya bolak-balik menyampaikan,, bolak-balik saya menyampaikan, jangan grusa-grusu, jangan tergesa-gesa. Karena begitu keliru kita tidak bisa minta kembali lagi nggak bisa," pungkas Jokowi.
"Begitu kita keliru, begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini," kata Jokowi dalam acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Jokowi lalu memberi contoh sejumlah negara di kawasan Amerika Latin yang pemimpinnya tak mampu memanfaatkan peluang yang ada, negaranya selama puluhan tahun hingga kini masih menjadi negara berkembang.
Oleh karenanya, lanjut Jokowi, memilih capres yang tepat di Pilpres 202 adalah hal yang sangat krusial.
"Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini ada yang namanya bonus demografi dan kita tidak bisa memanfaatkan ya kita akan kita akan menjadi negara berkembang terus. Karena kesempatan itu tidak akan muncul dua kali dalam sejarah sebuah peradaban negara. Oleh sebab itu sekali lagi, memilih pemimpin di tahun 2024 ini sangat krusial sangat penting sekali, harus tepat dan benar," tuturnya.
Jokowi pun membeberkan sosok pemimpin yang meneruskannya memimpin Indonesia. Dia ingin pemimpin yang berani mengambil risiko untuk kepentingan bangsa. Oleh sebab itu, Jokowi sekali lagi menekankan pada relawannya untuk tidak tergesa-gesa dalam memilih pemimpin.
"Oleh sebab itu saya bolak-balik menyampaikan,, bolak-balik saya menyampaikan, jangan grusa-grusu, jangan tergesa-gesa. Karena begitu keliru kita tidak bisa minta kembali lagi nggak bisa," pungkas Jokowi.
- Penulis :
- khaliedmalvino