Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Mimpi SBY jadi Tulah Demokrat Tak Diundang PDIP di Puncak Bulan Bung Karno?

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Mimpi SBY jadi Tulah Demokrat Tak Diundang PDIP di Puncak Bulan Bung Karno?
Pantau - Minimnya Partai Demokrat di acara puncak Bulan Bung Karno ini dinilai sebagai tulah dari mimpi Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang secara implisit memberi pesan ke Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait berakhirnya masa jabatan.

"Situasi ini diperkuat dengan mimpi SBY yang secara implisit memberi pesan kepada Megawati dan Jokowi terkait dengan bakal berakhirnya masa jabatan presiden di 2024," tutur AB Solissa kepada Pantau.com, Senin (26/6/2023).

Dia membeberkan, pesan yang bisa dibaca dari mimpi SBY ini bahwa setiap presiden pasti ada masa berakhirnya. Jadi, kata AB Solissa, tak ada satu presiden pun yang berkuasa selama-lamanya.

"Termasuk Jokowi. Mimpi SBY itu bersifat reminder bagi siapapun yang sedang berkuasa untuk bisa menyiapkan diri agar bisa soft landing tanpa ada turbulensi apapun," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dirinya bermimpi bertemu Presiden ke-8 RI saat berkereta bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Seperti dilihat Pantau.com dari akun Twitternya @SBYudhoyono, Senin (19/6/2023), Presiden ke-6 RI ini pun bermimpi suatu hari nanti Jokowi menghampirinya ke Cikeas. SBY dan Jokowi kemudian menjemput Megawati untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Gambir.

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” kata SBY.

Mimpi itu berlanjut dengan SBY, Jokowi, dan Megawati sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang akan dipilih di 2024 ini lalu berbincang-bincang sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh tersebut.

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” kata SBY.

SBY, Jokowi, dan Megawati, lanjut cuitannya, kemudian naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.

“Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan,” kata SBY.

“Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno,” imbuh sang Presiden ke-6 RI itu.
Penulis :
khaliedmalvino