Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Jalan di Jateng Dibilang Nggak Pernah Beres, Ganjar 'Gerah'?

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jalan di Jateng Dibilang Nggak Pernah Beres, Ganjar 'Gerah'?
Foto: Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi.

Pantau - Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespons sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ruas jalan Solo-Purwodadi di Jawa Tengah (Jateng) menahun tak rampung beres. Ganjar pun langsung membeberkan persoalan yang terjadi.

Mulanya, Ganjar bercerita kala dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jateng, dia pernah mendampingi Joowi saat kunjungan kerja di wilayahnya kala itu. Ganjar cerita, waktu itu dirinya semobil dengan Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Mereka melintasi ruas jalan rusak.

"Saya pada saat mendampingi beliau, itu kalau nggak salah di Gemolong, itu jalan provinsi itu. Dan waktu itu saya satu mobil sama beliau, beliau tanya, ada Pak Basuki, ada saya. Bertiga sama beliau. Jalannya tiga kali rusak," kata Ganjar di Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Ganjar menuturkan, kala itu dia curhat ke Jokowi soal anggaran Pemprov Jateng yang habis lantaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sehingga, lanjut Ganjar, Pemprov Jateng tak punya anggaran untuk perbaikan jalan.

"Karena pas jalan, bagus, dluduk, bagus, dluduk. Saya bilang, 'Pak itu jalan saya lho Pak'. (Jokowi respons) 'Loh kenapa bisa begini?'. (Saya bilang) 'Ini sejak saya kecil Pak, itu saya beton semua tapi duitnya habis, Pak, buat COVID kemarin sehingga infrastruktur tidak kami betulin'," jelasnya.

Sejak itu pula Kementerian PUPR di bawah pimpinan Basuki mengucurkan anggaran perbaikan jalan daerah. Ganjar bermemori ketika dia menerima pujian dari Jokowi lantaran progres perbaikan jalan rusak berhasil menyentuh angka 80 persen.

"Di situlah sebenarnya ide awal infrastrutkur untuk daerah dan Pak Basuki mengamini, terus kemudian dibantu. Nah pada saat pengecoran, saya kira ada beritanya waktu itu. Kemudian ditanya, dan keluar di media. Berapa persen jalan baiknya? Kaget beliau. Sekarang sudah 80% lebih. 88% kalau nggak salah. Itu ada datanya," ujarnya.

"Bagus ini dibandingkan yang ada di wilayah lain, saya nggak mau sebut. Karena waktu itu, habis berjalan-jalan di tempat lain. Wah kalau ini bagus, sebenarnya kita tinggal ngebut saja pada soal itu. Tapi saya menyampaikan terima kasih kok. Saya orang yang tahu berterima kasih," ucapnya.

Jalan Rusak di Jateng Disorot Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perbaikan Jalan Solo-Purwodadi, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Kegiatan Jokowi ini didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Jokowi menyoroti ruas jalan Solo-Purwodadi menahun tak pernah beres. Sehingga Jokowi pun mengucurkan anggaran untuk perbaikan jalan di beberapa wilayah di Jateng.

"Tadi pagi jam setengah 8 kita ngecek pembangunan perbaikan Jalan Solo-Purwodadi yang sudah bertahun-tahun tidak beres-beres. Bener? Dan saya tahu karena hampir setiap minggu, itu sekali, dua kali, tiga kali, kalau mau Randublatung ke Blora pasti lewat, begitu diperbaiki, diaspal, setahun, dua tahun rusak lagi karena tanahnya memang bergerak," kata Jokowi di sela sidak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

"Hari ini saya ingin melihat selesainya seluruh ruas jalan yang kita kerjakan dengan inpres jalan daerah (IJD) yang totalnya di seluruh Tanah Air Rp14,6 triliun," sambungnya.

Dari total anggaran Rp14,6 triliun, kata Jokowi, untuk Jawa Tengah diberikan sebesar Rp1,3 triliun yang dipakai untuk memperbaiki kurang lebih 40 ruas jalan.

"Untuk Sragen sendiri diberikan Rp204 miliar untuk membangun tiga ruas jalan," katanya.

Ia mengatakan dari seluruh ruas jalan yang diperbaiki untuk ruas Solo-Purwodadi termasuk yang paling berat karena umur perbaikan tidak pernah lama.

"Diaspal setiap tahun selalu rusak karena tanahnya yang dinamis sehingga kami bangun ini, memang biaya jauh lebih besar karena pakai rigid beton," katanya.

Ia mengatakan dari hasil tinjauan yang dilakukan, ia melihat hasil perbaikan cukup bagus dan diharapkan bisa lebih awet daripada sebelumnya.

"Kami harapkan ini lebih awet daripada kami aspal lagi," katanya.

Ia mengatakan jika IJD pada 2023 sebesar Rp14,6 triliun untuk IJD pada tahun ini lebih besar menjadi Rp15 triliun.

"Nanti untuk Sragen berapa masih dalam perencanaan, untuk Jawa Tengah semuanya masih dalam perencanaan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Basuki mengatakan jika IJD 2023 untuk ruas jalan sepanjang 2.800 km, pada tahun ini dengan IJD Rp15 triliun diperkirakan bisa untuk ruas jalan sepanjang 3.200 km di seluruh Indonesia.

Penulis :
Khalied Malvino