Pantau - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa penerima manfaat rehabilitasi sosial di Sentra Mulya Jaya, Jakarta, tidak boleh bergantung selamanya pada bantuan pemerintah dan harus berupaya hidup mandiri.
Gus Ipul menjelaskan bahwa pendampingan yang diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bersifat sementara. Ia menekankan bahwa para penerima manfaat harus berusaha keluar dari ketergantungan dan membangun kemandirian dengan dukungan program pemberdayaan serta pemberian modal usaha yang disediakan Kemensos.
Peran Sentra Mulya Jaya dalam Rehabilitasi Sosial
Sentra Mulya Jaya merupakan salah satu dari 31 sentra rehabilitasi sosial milik Kemensos yang berfungsi menampung dan merehabilitasi berbagai kelompok rentan. Kelompok ini disebut sebagai Pemerlu Atensi Sosial (PAS), yang mencakup fakir miskin, penyandang disabilitas, anak-anak terlantar, korban kekerasan, serta mereka yang berhadapan dengan hukum.
Selain itu, penerima manfaat di sentra ini juga termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), gelandangan, pengemis, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta individu yang membutuhkan rehabilitasi sosial maupun medis. Sentra ini menyediakan tempat tinggal sementara dan layanan rehabilitasi agar para penerima manfaat bisa kembali menjalani kehidupan secara mandiri.
Pendampingan dan Keterampilan Khusus
Dalam proses rehabilitasi sosial, Kemensos bekerja sama dengan para pendamping, terutama dalam menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), individu bermasalah dengan mental, serta lansia terlantar. Gus Ipul menekankan bahwa pelayanan terhadap kelompok rentan membutuhkan keterampilan khusus untuk memastikan mereka bisa kembali beradaptasi dengan masyarakat secara mandiri.
"Kemensos siap membantu penerima manfaat agar bisa mandiri melalui berbagai program pemberdayaan dan dukungan modal usaha," ujar Gus Ipul.
- Penulis :
- Pantau Community
