Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Pakar: TNI AU Perlu Tinjau Doktrin dan Kembangkan Naval Air Force di Usia ke-79

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Pakar: TNI AU Perlu Tinjau Doktrin dan Kembangkan Naval Air Force di Usia ke-79
Foto: TNI AU diharapkan revisi doktrin dan kembangkan naval air force untuk hadapi tantangan geopolitik hingga 2045.

Pantau - Pakar keamanan dan pertahanan dari Universitas Pertamina, Ian Montratama, menyampaikan harapannya agar TNI Angkatan Udara (TNI AU) dapat meninjau kembali doktrin militernya seiring bertambahnya usia ke-79 tahun pada 9 April 2025.

"Memiliki revisited doctrine (doktrin yang telah ditinjau kembali) yang lebih realistis dalam menghadapi dinamika geopolitik hingga 2045," ujar Ian saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono juga telah mengungkapkan rencana perubahan terhadap doktrin TNI AU saat ini, yakni "Swa Bhuwana Paksa".

Dorongan untuk Naval Air Force dan Proyeksi Kekuatan Maritim

Ian menekankan pentingnya pengembangan kekuatan udara berbasis laut atau naval air force yang dapat dikerahkan ke titik-titik panas maritim, terutama di wilayah kepulauan Indonesia.

"Belajar dari Perang Pasifik, kita perlu memiliki naval air force. Artinya, kekuatan udara yang dapat di-deploy (dikerahkan) untuk proyeksi kekuatan ke sejumlah hotspot (titik panas) maritim," jelasnya.

Menurutnya, konsep ini bisa meniru model operasi United States Marine Corps (USMC) Aviation.

Dalam model tersebut, pesawat udara tetap dioperasikan oleh TNI AU, sedangkan kapal induk atau pangkalan laut dikelola oleh TNI AL.

"Jadi, mirip konsep operasi USMC Aviation. Pesawat yang mengoperasikan TNI AU. Kapal induk yang mengoperasikan TNI AL," ujarnya.

Ian juga menekankan perlunya TNI AU mempertimbangkan keberadaan pangkalan aju yang strategis sebagai bagian dari mobilitas udara di wilayah perbatasan atau kawasan rawan konflik.

Peringatan HUT ke-79 TNI AU Berlangsung Sederhana

TNI Angkatan Udara merayakan hari jadinya yang ke-79 secara sederhana pada Rabu (9/4).

Upacara peringatan dipimpin langsung oleh KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi TNI AU.

Dalam momentum ini, pembaruan doktrin dan penguatan peran TNI AU dalam pertahanan maritim nasional menjadi sorotan utama dari para pengamat pertahanan.

Penulis :
Pantau Community