
Pantau - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, mendorong pemerintah melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) secara terbuka sebelum merealisasikan rencana pembangunan energi di Papua, menyusul wacana swasembada energi yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto.
Johan menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap seluruh perizinan lahan yang berkaitan dengan rencana tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat adat Papua harus menjadi subjek utama pembangunan, bukan hanya objek kebijakan pemerintah.
"Imbauan saya jelas, pembangunan energi harus sejalan dengan keselamatan lingkungan dan keadilan sosial. Papua bukan laboratorium coba-coba kebijakan. Sekali salah langkah, dampaknya bisa jauh lebih serius dan sulit dipulihkan", ungkapnya.
Dorongan ini disampaikan merespons rencana Prabowo Subianto menjadikan Papua sebagai wilayah swasembada energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
Penanaman Sawit Perlu Kajian Ekologis Serius
Johan secara khusus menyoroti rencana penanaman kelapa sawit di Papua yang disebut-sebut sebagai salah satu solusi energi terbarukan.
Ia mengingatkan bahwa rencana tersebut tidak boleh hanya dipandang dari aspek ekonomi atau ketahanan energi nasional.
Rencana penanaman sawit, menurutnya, harus diuji secara serius dari aspek ekologi, sosial, serta tata kelola lahan yang transparan.
"Pengalaman bencana ekologis di Aceh dan Sumatra harus menjadi pelajaran nasional. Sawit bukan tanaman yang otomatis salah, tetapi ketika ditanam tanpa perencanaan ekologis yang ketat, tanpa menghormati daya dukung lingkungan dan hak masyarakat adat, maka risikonya sangat besar", ia menjelaskan.
Johan menyatakan bahwa Papua memiliki karakter ekologis yang sangat sensitif dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Papua memiliki hutan alam yang luas, wilayah adat yang kompleks, dan fungsi hidrologi yang lebih rentan sehingga pendekatan pembangunan tidak bisa disamakan dengan daerah lain.
"Papua itu berbeda. Pendekatan pembangunan harus berbasis kehati-hatian, berbasis ilmu pengetahuan, dan berbasis penghormatan terhadap masyarakat adat", ia menambahkan.
Prabowo Targetkan Swasembada Energi Lewat Energi Terbarukan
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan rencana menjadikan Papua sebagai wilayah swasembada energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan BBM dari luar.
Rencana ini juga bertujuan menekan harga energi agar lebih terjangkau bagi masyarakat Papua.
Prabowo mendorong pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga air skala kecil untuk wilayah terpencil di Papua.
Selain itu, pengembangan tanaman penghasil bahan bakar seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong juga menjadi bagian dari strategi energi nasional lima tahun ke depan.
- Penulis :
- Gerry Eka








