Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ini Alasan Kafein Sering Membuat Ingin BAB

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Ini Alasan Kafein Sering Membuat Ingin BAB
Foto: Ilustrasi. (Pixabay)

Pantau - Kafein sering dikatakan menyebabkan peningkatan buang air besar pada manusia. Namun, kira-kira mengapa kita sering mengalami hal tersebut, ya?

Salah satu faktor utama mengapa kopi sering menyebabkan peningkatan buang air besar adalah kemampuannya merangsang produksi gastrin. Gastrin merupakan hormon yang bertanggung jawab mengatur sekresi asam lambung dan motilitas gastrointestinal.

Menurut Avni Kaul selaku Ahli Gizi dalam Healthshots, mengonsumsi kopi, khususnya berkafein, memicu pelepasan gastrin di perut. Gastrin, pada gilirannya, mendorong otot-otot di saluran pencernaan berkontraksi lebih kuat, mempercepat pergerakan makanan melalui sistem pencernaan.

Namun, ada tiga faktor lainnya mengapa kafein dapat membuatmu merasa ingin buang air besar setelah mengonsumsinya. Adapun tiga faktornya, antara lain:

1. Kontraksi usus besar

Kafein merangsang pelepasan katekolamin seperti adrenalin dan noradrenalin, yang merupakan neurotransmiter yang dapat meningkatkan kontraksi usus besar. Kontraksi yang meningkat ini mendorong isi usus besar menuju rektum lebih cepat, sehingga menimbulkan keinginan untuk buang air besar

2. Merangsang pelepasan empedu

Alasan lain yang berkontribusi terhadap efek pencahar kopi adalah kemampuannya merangsang pelepasan empedu. Kopi memiliki senyawa yang memicu produksi kolesistokinin (CCK).CCK adalah hormon yang memberi sinyal pada kantong empedu untuk melepaskan empedu ke usus kecil. Empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan penyerapan lemak.Pelepasan empedu yang lebih banyak dapat mempercepat pencernaan dan transit makanan melalui usus. Sehingga, ini berpotensi mengakibatkan peningkatan pergerakan usus.

3. Keasaman dan produksi asam lambung

Keasaman kafein juga dapat memengaruhi pergerakan usus. Kopi bersifat asam dan ketika masuk ke lambung merangsang pembentukan asam lambung.Peningkatan keasaman di perut ini dapat mempercepat proses pencernaan, sehingga mempercepat waktu transit melalui saluran pencernaan. Keasamannya mungkin memiliki dampak iritasi langsung pada lapisan lambung dan usus, yang selanjutnya mendorong pergerakan usus.

Penulis :
Annisa Indri Lestari