
Pantau - Lionel Messi menyebut gol sundulannya ke gawang Manchester United di final Liga Champions 2009 sebagai gol favorit sepanjang kariernya, meskipun secara teknis bukan yang tercantik.
Gol tersebut tercipta melalui umpan lambung dari Xavi Hernandez yang disambut sundulan Messi dan menjadi gol kedua dalam kemenangan 2-0 Barcelona atas MU.
Momen itu terasa spesial karena Messi jarang mencetak gol melalui kepala — hanya 26 dari ratusan golnya yang tercipta lewat sundulan.
Laga tersebut juga menjadi penanda penting dalam karier Messi, karena merupakan trofi Liga Champions pertamanya dari total tiga gelar bersama Barcelona.
Lebih dari Sekadar Gol: Konteks dan Momen Jadi Penentu
Menurut Messi, pilihan itu bukan semata karena keindahan teknis, melainkan karena momen dan konteks pertandingan yang sangat menentukan dalam sejarah kariernya.
Gol di final UCL itu menjadi simbol dari kebangkitan Barcelona sebagai kekuatan dominan Eropa, dan memperkuat status Messi di panggung dunia.
Sejak debut profesionalnya pada 2003, Messi telah mencatatkan 748 gol dan 359 assist untuk tiga klub: Barcelona, PSG, dan Inter Miami.
Di level internasional, ia telah mencetak 112 gol dalam 191 penampilan bersama tim nasional Argentina.
Banyak pihak menganggap Messi sebagai pemain terbaik sepanjang masa, dan pilihan gol favorit ini menambah dimensi emosional dalam karier luar biasanya.
- Penulis :
- Balian Godfrey