
Pantau - Euforia pertandingan olahraga sering kali menyembunyikan risiko darurat medis yang bisa muncul tanpa peringatan, seperti cedera serius hingga henti jantung mendadak. Sayangnya, banyak kasus kehilangan nyawa di lapangan justru disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dasar pertolongan pertama di kalangan orang terdekat korban.
FIK UI Gencarkan Literasi Pertolongan Pertama Lewat Pelatihan Komunitas
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Klaster Riset Acute & Critical Care merespons keprihatinan ini dengan membekali komunitas olahraga dengan pengetahuan dan keterampilan dasar menghadapi kondisi darurat medis.
Pada 20 Juli 2025, FIK UI menggelar pelatihan bertema "Pemberdayaan Masyarakat Pegiat Sepak Bola dalam Pertolongan, Perawatan, dan Bantuan Hidup Dasar: Aman Bermain, Siaga Menolong" di Lapangan Kerasakti, Tangerang Selatan.
Pelatihan ini menyasar ABCC Football Community (ABCC FC), sebuah komunitas sepak bola yang anggotanya mayoritas pekerja kantoran yang rutin bermain sepak bola setiap pekan.
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan komunitas olahraga dalam merespons kejadian darurat, sekaligus membangun kesadaran bahwa keselamatan di lapangan tidak semata ditentukan oleh kehadiran ambulans atau fasilitas medis, tetapi sangat bergantung pada kesiapan individu terdekat dalam memberikan bantuan awal.
FIK UI menegaskan bahwa literasi pertolongan pertama bukan sekadar tambahan pengetahuan, melainkan kebutuhan mendesak yang harus dimiliki masyarakat umum, terutama dalam lingkungan dengan risiko tinggi seperti arena olahraga.
- Penulis :
- Aditya Yohan








