
Pantau - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, mengungkapkan tekadnya untuk mempelajari teknik penalti secara lebih mendalam setelah dua kali gagal mencetak gol dari titik putih musim ini.
Fernandes mengakui bahwa dari tiga penalti yang ia ambil, dua di antaranya tidak berhasil menjadi gol.
"Musim ini dari tiga penalti, saya gagal dua kali," ungkapnya dalam konferensi pers Timnas Portugal seperti dikutip ESPN di Jakarta, Sabtu.
"Saya tidak ingin gagal satu kali pun. Ini yang harus saya pelajari lebih baik. Saya akan selalu melakukannya dengan keyakinan penuh karena pelatih mempercayai saya," ia menambahkan.
Dua Kegagalan Penalti Jadi Sorotan
Fernandes gagal mengeksekusi penalti dalam dua momen penting saat membela Manchester United di Liga Inggris.
Ia tidak mencetak gol saat MU bermain imbang 1-1 melawan Fulham dan ketika kalah 1-3 dari Brentford.
Dalam laga melawan Brentford pada 27 September, penalti Fernandes berhasil ditepis oleh kiper Brentford, Caoimhin Kelleher.
Sementara dalam laga melawan Fulham, bola hasil tendangannya melambung tinggi di atas mistar gawang.
Kedua momen tersebut menjadi sorotan besar di kalangan penggemar dan media.
Menjelang laga Portugal melawan Republik Irlandia yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, Fernandes berpeluang kembali bertemu dengan Kelleher, yang juga menjadi penjaga gawang timnas Irlandia.
Meski demikian, Fernandes menegaskan bahwa ia tidak menyimpan dendam terhadap Kelleher.
"Setiap hari adalah hari yang baik untuk menuntaskan urusan, tapi kemenangan lebih penting daripada urusan pribadi dengan penjaga gawang Irlandia," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa fokus utamanya adalah kontribusi untuk tim, bukan pembalasan individu.
"Dia tampil lebih baik waktu itu, dan saya tidak. Tapi itu tidak mengganggu pikiran saya," kata pemain berusia 31 tahun itu.
MU Mulai Bangkit, Fernandes Tetap Nikmati Tantangan
Musim ini, Manchester United sempat mengawali kompetisi dengan buruk.
Namun, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah meraih kemenangan 2-0 atas Sunderland di Old Trafford pekan lalu.
Hasil tersebut membawa skuad asuhan Ruben Amorim naik ke peringkat 10 klasemen sementara Liga Inggris.
Pada musim sebelumnya, Manchester United finis di posisi ke-15, pencapaian terburuk sejak terdegradasi pada tahun 1974.
MU juga gagal meraih gelar setelah kalah di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.
Meski menghadapi tekanan di level klub, Fernandes menyatakan bahwa bermain untuk timnas Portugal bukan pelarian.
"Ini dua hal berbeda," katanya.
"Di sini saya merasa seperti di rumah, berbicara bahasa sendiri, makan makanan Portugis, itu membuat saya nyaman."
"Tapi saya juga merasa baik di Manchester. Saya menyukai tekanan karena itu berarti targetnya besar, dan saya suka tantangan," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan