
Pantau - Gelandang Al-Ittihad, Fabio "Fabinho" Tavares, menyatakan bahwa pemanggilan kembali ke tim nasional Brasil setelah absen hampir tiga tahun terasa seperti menjalani debut pertamanya, menjelang laga persahabatan melawan Senegal dan Tunisia pada 15 dan 18 November 2025.
Semangat Baru dalam Balutan Jersi Timnas
Fabinho mengungkapkan perasaannya saat kembali bergabung dengan skuat Brasil.
"Bagi saya, ada sensasi yang baru ketika dipanggil lagi ke timnas setelah sekitar tiga tahun absen. Rasanya seperti pertama kali tiba di sini, melihat jersi saya di ruangan, melihat isi tas. Perasaan layaknya pemanggilan pertama itu keren sekali," ungkapnya.
Terakhir kali Fabinho membela Brasil adalah pada Piala Dunia 2022, di mana ia hanya tampil satu kali dari lima pertandingan.
Setelah itu, ia melanjutkan karier ke Arab Saudi bersama Al-Ittihad sejak Juli 2023, usai meninggalkan Liverpool.
Meski tidak lagi bermain di Eropa, Fabinho tetap berusaha menunjukkan performa terbaik agar bisa kembali memperkuat timnas.
Dukung Penuh Kepemimpinan Ancelotti
Fabinho kembali dipanggil ke timnas berkat kepercayaan dari pelatih Carlo Ancelotti yang mulai menangani tim nasional Brasil.
"Pemanggilan ini spesial dan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya sudah bekerja keras di klub untuk mendapatkan momen bersama timnas. Mimpi saya adalah bisa berlaga di Piala Dunia 2026," ujarnya.
Sejauh ini, Fabinho telah mencatatkan 29 penampilan bersama timnas senior Brasil dan terus mengikuti perkembangan tim meski sempat absen.
Menurutnya, kedatangan Ancelotti membawa perubahan signifikan dalam permainan tim.
"Sejak pelatih baru tiba, terjadi peningkatan di tim nasional. Ada beberapa perubahan taktis dan tim bisa tampil bagus. Dia adalah pelatih dengan mental pemenang. Saya akan terus belajar darinya di tim," katanya.
Terkait pertandingan melawan Senegal dan Tunisia, Fabinho menilai laga tersebut akan memberi pengalaman yang berguna bagi perkembangan tim.
"Itu menjadi kesempatan kami untuk bertanding menghadapi gaya permainan yang berbeda. Senegal, misalnya, salah satu tim Afrika terbaik. Jadi pertandingan itu peluang bagus bagi kami untuk mengembangkan diri," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan








