
Pantau - Pesatnya perkembangan AI, ketegangan internasional, dan perkembangan teknologi “pintar” seperti Internet of Things (IoT), membuat 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan dalam hal keamanan siber.
Berikut daftar hal-hal yang harus diwaspadai agar keamanan siber tetap terjaga.
1.Jangan percaya semua yang dilihat
Kini, hampir semua orang dapat membuat teks, foto, dan video palsu dalam hitungan menit. AI telah mempermudah pembuatan email phishing, postingan media sosial, dan situs web palsu.
Selama bertahun-tahun, penipuan semacam itu dapat dikenali dari bahasa yang ceroboh dan banyak kesalahan ketik, karena penipu tidak punya waktu untuk menulis dan mengoreksinya dengan benar.
Namun kini, dengan WormGPT dan model bahasa lain yang dioptimalkan untuk peretas, penyerang dapat menciptakan umpan yang jauh lebih meyakinkan dan bervariasi pada skala industri.
Terlebih lagi, para ahli khawatir bahwa para penipu akan mulai menggunakan model AI multibahasa yang sama untuk membuat materi phishing yang meyakinkan dalam bahasa dan wilayah yang jarang menjadi sasaran tujuan tersebut sebelumnya.
2.Lindungi data keuangan
Web skimmer generasi terbaru yang dipasang oleh peretas di situs belanja online yang sah hampir mustahil untuk dilihat.
Korban baru mengetahui bahwa data mereka telah dicuri ketika tagihan tidak dikenali muncul di kartu mereka. Untuk itu, kamu tidak perlu memasukkan detail kartu bank Anda lagi di setiap situs web baru.
Kemudian, lindungi ponsel cerdas dan komputer dengan sistem keamanan komprehensif seperti Kaspersky Premium.
3.Jangan percaya semua yang didengar
Deepfake suara berbasis AI berkualitas tinggi sudah digunakan secara aktif dalam skema penipuan.
Seseorang yang mengaku sebagai “bos”, “anggota keluarga”, “rekan kerja”, atau orang lain yang akrab dengan kamu mungkin akan menelepon untuk meminta bantuan segera.
Verifikasi panggilan tak terduga atau mengkhawatirkan tanpa panik. Ajukan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang tersebut.
Gunakan aplikasi pengenal penelepon untuk memblokir panggilan spam dan penipuan. Beberapa aplikasi ini tidak hanya berfungsi dengan panggilan telepon biasa tetapi juga dengan panggilan melalui messenger seperti WhatsApp.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
- Editor :
- Annisa Indri Lestari