
Pantau.com - Kementerian Keuangan terus pantau dampak virus Korona terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, penyebaran virus tersebut terus berlanjut hingga kini."Di China sekarang yang kena infeksi mulai turun tapi di negara lain mulai muncul seperti Italia, Korea, dan Indonesia. Kami lihat ini belum berhenti, sehingga kami pantau serius," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.Menurutnya, kementerian/lembaga di Tanah Air sudah mengeluarkan kebijakan di antaranya Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Kementerian Keuangan juga mengeluarkan kebijakan fiskal berupa stimulus salah satunya diskon harga tiket untuk mendorong sektor pariwisata.
Baca juga: Jurus 'Bertahan' Hadapi Serangan Korona bagi Perekonomian Nasional
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata dia, juga akan mengeluarkan relaksasi untuk mengantisipasi kredit bermasalah. Kebijakan-kebijakan itu, kata dia, diharapkan saling melengkapi untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dari imbas virus corona.Dalam kesempatan yang sama, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengapresiasi respons pemerintah Indonesia untuk antisipasi virus Korona. Imbas Korona, kata dia, tidak hanya dirasakan Indonesia tetapi sudah mengganggu perekonomian global.Pria asal Jepang itu mengatakan Covid-19 itu mengakibatkan sektor konsumsi, investasi, pariwisata dan perdagangan menurun. "Kemudian terganggunya produksi dan rantai pasok. Ini juga memperlemah investasi jika wabah itu semakin berlanjut,"tukasnya. Baca juga: Indonesia Diterpa Korona, Pemerintah Kemungkinan Tambah Anggaran Kemenkes
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta