Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Menkeu: Penilaian Fitch Bukti Ekonomi Indonesia di Jalur yang Tepat

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Menkeu: Penilaian Fitch Bukti Ekonomi Indonesia di Jalur yang Tepat

Pantau.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan penilaian Fitch untuk mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB dengan outlook stabil atau layak investasi merupakan bukti kebijakan ekonomi berada pada jalur yang tepat.

"Kebijakan ini diharapkan dapat menolong perekonomian Indonesia untuk mengantisipasi resesi, dan mengoptimalkan serta menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Sri Mulyani memastikan kebijakan fiskal yang dirumuskan pemerintah pada masa pandemi COVID-19 ini mendapatkan penilaian baik dari Fitch karena mampu meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka menanggulangi wabah.

Kemudian, tambah dia, kebijakan stimulus yang diupayakan melalui pelebaran defisit anggaran tersebut juga dapat memberikan bantuan kepada masyarakat kecil yang terdampak serta meningkatkan ketahanan dunia usaha dalam menghadapi COVID-19.

Baca juga: Begini Pandangan BI Soal Penilaian Fitch atas Prospek Ekonomi Indonesia

"Tantangan ke depan tidaklah mudah. Persoalan kesehatan serta ekonomi membutuhkan kebijakan yang cepat, tepat, serta extraordinary. Pemerintah yakin Indonesia memiliki kemampuan dan modal dasar yang sangat kuat," kata Sri Mulyani.

Lembaga pemeringkat internasional Fitch telah mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 10 Agustus 2020. Dalam laporannya Fitch menyatakan bahwa stabilnya rating Indonesia didorong oleh prospek pertumbuhan jangka menengah yang baik dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah dibandingkan negara peers dengan kategori BBB.

Fitch juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia karena telah menanggapi krisis dengan cepat dengan berbagai langkah bantuan untuk mendukung rumah tangga dan perusahaan, termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui dukungan fiskal yang berhati-hati.

Fitch juga beranggapan pemerintah telah mengambil beberapa tindakan sementara yang luar biasa, yang mencakup penangguhan selama tiga tahun dari plafon defisit anggaran tiga persen dari PDB dan pembiayaan bank sentral langsung pada defisit.

Baca juga: Anggaran Rp203,9 Triliun, Perlindungan Sosial Baru Realisasi Rp85,3 Triliun

Secara khusus lembaga itu ikut menyoroti upaya pemerintah untuk terus mendorong reformasi struktural, yang dalam jangka menengah panjang, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik masuknya arus modal asing.

Salah satunya melalui Omnibus Law yang berisi sejumlah amandemen peraturan terkait dengan lingkungan bisnis untuk menyederhanakan kerangka peraturan, memudahkan pembebasan lahan, mengurangi jumlah item di daftar investasi negatif, dan memastikan fleksibilitas pasar tenaga kerja.

Pada sisi lain Fitch menggarisbawahi tantangan yang dihadapi yaitu masih tingginya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta sisi struktural seperti indikator tata kelola, dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers.

Sebelumnya Fitch mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook Stabil pada 24 Januari 2020.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta