
Pantau.com - Pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terpapar virus Korona (COVID-19). Dimana, ada dua pekerjanya yang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Untuk diketahui, sebanyak dua karyawan pabrik rokok di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia akibat terpapar virus Korona (COVID-19). Kemudian tim tracing baik dari Gugus Tugas maupun Dinas Kesehatan Jatim melakukan rapid test terhadap karyawan pabrik rokok tersebut.
Hasilnya 98 pekerja PT HM Sampoerna reaktif atau positif terindikasi terpapar Korona. Sebagian besar karyawan masih diisiolasi. Mereka masih menjalani uji swab dengan metode PCR untuk memastikan positif COVID-19 atau tidak.
Baca juga: Kluster Baru COVID-19 Surabaya Berasal dari Lokasi Pabrik Rokok Sampoerna
Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita, mengatakan pihaknya memutuskan untuk melakukan penghentian sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2. Dimana telah berlaku sejak tanggal 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 guna menghentikan tingkat penyebaran virus COVID-19 yang saat ini telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujar Elvira kepada media, di Jakarta, Jumat (1/5/2020).
PT HM Sampoerna telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya dan Jawa Timur. Dengan memegang prinsip perlindungan data pribadi atas karyawan mereka tidak memberikan data dan informasi kepada pihak lain selain pihak yang berwenang.
Baca juga: Buruh Desak Perusahaan Terapkan Libur Berbayar dan THR di Tengah Pandemi
Selanjutnya, sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pihaknya juga telah menerapkan protokol yang dianjurkan antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan contact tracing, meminta karyawan untuk karantina mandiri, melakukan test COVID-19, dan bekerjasama dengan rumah sakit setempat.
"Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan kami dengan menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Gugus Tugas di tingkat Kota dan Provinsiuntuk mencegah penyebaran," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta