HOME  ⁄  Ekonomi

Sumangat: Kalau Tidak Ada JKN-KIS, Operasi Usus Buntu Bisa Tunggu 15 Tahun

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Sumangat: Kalau Tidak Ada JKN-KIS, Operasi Usus Buntu Bisa Tunggu 15 Tahun

Pantau.com - Sumangat kini bisa bernafas lega usai pengobatan sang istri berjalan dengan lancar. Ia merasa beruntung karena biaya operasi usus buntu sebesar Rp20 juta bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan lewat program JKN-KIS.

“2018 silam, istri saya harus menjalani operasi usus buntu. Saat diberitahu dokter harus operasi saat itu juga, saat itu juga saya tidak tahu harus bagaimana. Operasi pasti membutuhkan biaya yang besar, dan saya berpikir bahwa uang tabungan saya pun tidak akan cukup. Tidak salah langkah telah memutuskan menjadi peserta JKN-KIS beberapa tahun lalu,” ujar salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Baca juga: Layanan PANDAWA Mudahkan Layanan Peserta JKN-KIS

Bukan hanya itu, Sumangat juga menceritakan bahwa manfaat JKN-KIS bukan hanya dirasakan oleh istrinya melainkan juga dirinya sendiri dan dua orang anaknya. Ia sangat berterima kasih atas pelayanan baik yang selama ini ia dan keluarganya terima.

“Saya tanya sama dokternya, kira-kira butuh biaya berapa untuk operasi. Katanya untuk biaya dokter dan rawat inapnya saja sekitar Rp20 juta, dan itu belum biaya operasi, rawat inap yang saat itu sampai tujuh hari dan biaya lainnya. Waduh, kalau di hitung-hitung ibaratnya itu saya punya utang sama BPJS Kesehatan yang baru bisa lunas sekitar 15 tahun. Alhamdulillah semuanya berkat JKN-KIS ini saya cukup pake ini saja, karena semuanya ditanggung,” katanya sebagaimana dilansir dari laman resmi BPJS Kesehatan, Rabu (17/2/2021).

Peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri, asal Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik ini lantas memberikan harapan untuk program JKN-KIS kedepannya. Bukan hanya dalam hal pelayanan tapi juga pengembangan inovasi-inovasi yang memberikan kemudahan bagi peserta.

“Bukan hanya istri saya yang terbantu, saya juga sering bahkan sangat sering menggunakan JKN-KIS ini untuk berobat di puskesmas setiap saya sakit. Anak-anak saya juga setiap sakit ya pasti mengandalkan JKN-KIS ini. Saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan pelayanan yang sangat baik dan tidak ada yang dibedakan, semua kita dapatkan sesuai dengan hak kita,” tegasnya.

Baca juga: Cerita Dilah, Divonis Mengidap Fibroadenoma pada Usia 23 Tahun

Menurut Sumangat, JKN-KIS adalah program yang sangat baik dan menguntungkan masyarakat. Ia berharap dalam peningkatan pelayanan harusnya bukan hanya BPJS Kesehatan yang berjalan, tapi juga bersama-sama dengan Pemerintah, masyarakat, pemegang kekuasaan.

"Harapan saya juga semoga BPJS Kesehatan terus melahirkan terobosan-terobosan kemudahan pelayanan yang mungkin nanti untuk segmen yang belum mengenal teknologi lebih banyak,” pungkas Sumangat," tutupnya. 

rn
Penulis :
Noor Pratiwi