Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Adik Kim Jong Un Warning AS: Kalau Ingin Damai, Jangan Ngeselin

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Adik Kim Jong Un Warning AS: Kalau Ingin Damai, Jangan Ngeselin

Pantau.com - Saudari pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong, mengkritik latihan militer yang sedang berlangsung di Korea Selatan dan memperingatkan pemerintahan baru Amerika Serikat untuk "jangan membuat kesal" jika ingin berdamai, kantor berita negara Korut melaporkan, Selasa.

Pernyataan itu keluar sehari sebelum menteri luar negeri dan menteri pertahanan AS tiba di Seoul untuk pembicaraan pertama dengan mitra-mitra mereka di Korea Selatan.

"Kami mengambil kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan baru AS yang berusaha keras melakukan perbuatan tak menyenangkan di negeri kami," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara, KCNA, dikutip dari Reuters, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Kim Jong Un: Amerika Serikat Tetaplah Musuh Terbesar, Meski Berganti Presiden

"Kalau AS ingin berada dalam keadaan damai selama empat tahun mendatang, pertama-tama lebih baik jangan sampai membuat kesal."

Gedung Putih pada Senin (15/3) mengtakan, Korea Utara sejauh ini menolak permintaan Amerika Serikat untuk melakukan dialog. Pernyataan itu muncul pada saat ketegangan hubungan AS-Korut, yang dimulai di bawah Presiden Donald Trump, telah menjalar ke kepresidenan Joe Biden.

Pemimpin Korut Kim Jong Un sempat mengadakan tiga pertemuan puncak tingkat tinggi dengan Trump dan saling bertukar surat beberapa kali. Tapi, negara bersenjata nuklir itu kemudian mengakhiri pembicaraan dan mengatakan tidak akan berhubungan lebih jauh kecuali Amerika Serikat mencabut kebijakan-kebijakannya yang bermusuhan.

Pasukan Korea Selatan dan AS sudah memulai latihan militer bersama pada musim semi, yang terbatas pada simulasi komputer karena risiko virus corona --juga karena ada ikhtiar yang berlangsung untuk merangkul Korea Utara.

Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Perketat Sistem Darurat

"Latihan perang dan permusuhan tidak akan pernah bisa berjalan dengan dialog dan kerja sama," kata Kim Yo Jong, yang telah menjadi pengkritik tajam terhadap Seoul, dalam siaran media pemerintah. Dia mengejek Korea Selatan karena "mengandalkan latihan perang yang menyusut, sekarang mereka berada dalam rawa krisis politik, ekonomi, dan epidemi."

Keterhubungan antar-Korea yang telah meningkat pada 2018 dan saat ini sedang diikhtiarkan oleh Korea Selatan "tidak akan lagi datang dengan mudah" dan Korea Utara akan menyimak untuk melihat apakah ada provokasi lebih lanjut, katanya.

Korea Utara akan mempertimbangkan untuk menarik diri dari perjanjian militer antar-Korea --yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan bersama, dan akan meninjau kemungkinan membubarkan beberapa organisasi, kata Kim.

Penulis :
Noor Pratiwi