
Pantau.com - Pemerintah Malaysia telah menurunkan sebanyak 50.000 personel dari Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Pasukan Sukarelawan (Rela) dan Pasukan Pertahanan Sipil untuk memastikan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lockdown (karantina wilayah) dalam meminimalisasi penyebaran COVID-19.
"Mereka akan mendukung polisi dan ditempatkan di pasar serta supermarket, di mana orang masih bergegas untuk membeli barang, dan untuk memastikan jarak sosial," kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam jumpa pers di Kuala Lumpur.
Baca juga: Italia Laporkan 793 Orang Meninggal per Hari karena Virus Korona
Dia mengatakan polisi dan personel militer dengan bantuan dewan lokal akan memastikan bahwa tiap orang menjaga jarak satu meter dari satu sama lain dan mungkin bergiliran memasuki pasar.
"Banyak orang masih tidak mau peduli dengan Perintah Kawalan Pergerakan (MCO). Saya berharap bahwa dengan bantuan tentara, segalanya akan membaik," katanya.
Dia mengatakan para prajurit akan membantu polisi menghadang jalan, melakukan patroli, dan memastikan keamanan di tempat-tempat seperti rumah sakit, pasar dan toko swalayan serta penyeberangan perbatasan.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Saja Dibuat Cemas Akibat Virus Korona
Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan polisi telah melacak hampir 9.000 anggota dari kelompok jamaah Tabligh Masjid Sri Petaling dan mengimbau para anggota yang tersisa beserta keluarga mereka untuk memeriksakan kesehatan.
"Kami meminta anggota tabligh untuk menyerah, bukan untuk menangkap mereka tetapi untuk membawa mereka dan anggota keluarga mereka ke klinik untuk skrining. Anggota masyarakat yang tahu orang-orang ini harus melaporkannya," katanya.
Pendatang asing, terutama dari kalangan Rohingya yang ikut menghadiri tabligh di Masjid Sri Petaling, diminta muncul dalam penyaringan uji kesehatan COVID-19.
"Walaupun tidak punya dokumen, mereka tidak akan ditangkap karena yang utama saat ini adalah kesehatan," katanya.
rn- Penulis :
- Adryan N