HOME  ⁄  Internasional

Parlemen Rusia Setujui Perubahan Konstitusi, Putin Bisa Kembali Berkuasa

Oleh Adryan N
SHARE   :

Parlemen Rusia Setujui Perubahan Konstitusi, Putin Bisa Kembali Berkuasa

Pantau.com - Majelis rendah parlemen Rusia menyetujui perubahan konstitusional yang memungkinkan Presiden Vladimir Putin untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tahun 2024.

Duma Negara, nama parlemen tersebut, yang terdiri dari 450 jumlah kursi, melakukan pemungutan suara mengenai perubahan regulasi. Hasilnya, sebanyak 383 suara setuju, tanpa satu suara pun yang tidak menyetujui. Namun, 43 anggota majelis memilih abstain, dan 24 anggota lainnya absen.

Baca juga: Rusia Dilarang Ikuti Ajang Olahraga Internasional, Ini Kata Vladimir Putin

Setelah mendapat persetujuan dari majelis rendah, usulan mengenai perubahan regulasi masih harus ditinjau oleh bagian parlemen lainnya, termasuk majelis tinggi pada Rabu pekan depan.

Bagaimanapun, sejauh ini tidak ada oposisi yang diharapkan dapat menjegal usulan tersebut.

Putin merupakan tokoh yang mendominasi dunia politik Rusia selama dua dekade terakhir, baik sebagai presiden maupun perdana menteri.

Pada Januari lalu, Putin telah mengumumkan soal usulan perubahan regulasi itu, namun memerlukan persetujuan lebih lanjut dari parlemen.

Baca juga: Terungkap! Putin Pernah Ditawarkan Tubuh Ganda untuk Tampil di Publik

Kemudian pada Selasa, 10 Maret kemarin, Putin membuka jalan bagi perubahan konstitusional tersebut dengan kemunculan mendadak di hadapan anggota parlemen.

Dalam pidatonya, Putin menyampaikan bahwa dia menyerahkan usulan perubahan regulasi pada keputusan mahkamah konstitusi, yang secara formal akan menghitung periode pemerintahannya dari nol.

Jika mahkamah konstitusi memberikan restu bagi usulan amendemen serta mendukungnya dalam pemungutan suara nasional pada April mendatang, Putin dapat kembali menjabat sebagai presiden dengan periode enam tahun.

Dengan usia 67 tahun saat ini, ada kemungkinan Putin bisa terus berkuasa selama dua periode berikutnya, 12 tahun setelah pemilihan presiden 2024, hingga 2036 saat dia berusia 83 tahun.

Situasi ini membuat Alexei Navalny, seorang politisi oposisi, menyebut dirinya yakin Putin berupaya untuk menjadi presiden seumur hidup.

Sementara itu, Putin tidak menjelaskan rencana masa depannya setelah 2024, namun menyebut dia tidak tertarik menjadi pemimpin seumur hidup yang umum terjadi di masa Uni Soviet.

Penulis :
Adryan N