
Pantau - Salah satu ayah dari korban tragedi Kanjuruhan Muhammad Reko Septiyan (19) yakni Faisol menceritakan kondisi yang terjadi pada malam itu. Ia mengatakan bahwa anaknya terjebak bersama teman-temannya di tribun.
"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton," ucap Faisol, Minggu (2/10/2022).
Usai tembakkan gas air mata itu dilepaskan, banyak penonton yang pingsan karena sesak napas. Kepulan asap yang pekat dari gas air mata membuat penonton lain panik dan berdesakan mencari jalan keluar.
Faisol mendapat cerita bahwa polisi menembakkan gas air mata secara langsung ke arah tribun.
"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton," ucap Faisol, Minggu (2/10/2022).
Usai tembakkan gas air mata itu dilepaskan, banyak penonton yang pingsan karena sesak napas. Kepulan asap yang pekat dari gas air mata membuat penonton lain panik dan berdesakan mencari jalan keluar.
Faisol mendapat cerita bahwa polisi menembakkan gas air mata secara langsung ke arah tribun.
- Penulis :
- renalyaarifin








