Pantau - Mendiang Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur punya cerita menarik terkait dengan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Hal itu diungkapkan eks juru bicaranya, Adhie M Massardi.
Menurut Adhie, Gus Dur pernah meminta petinggi PBNU agar Lebaran ikut Muhamamdiyah. Alhasil, mereka pun berlebaran sama-sama.
"Pernah aku lihat dan dengar Presiden KH Abdurrahman Wahid nelepon petinggi PBNU dan berkata yang intinya bilang, 'Kita Lebaran ikut Muhammadiyah!'," kata Adhie lewat akun Twitternya @AdhieMassardi, dikutip pada Kamis (20/4/2023).
Adhie mengatakan pada era Gus Dur itu Ramadhan dan Lebaran menjadi indah. Tak ada ruang bagi orang-orang Islamophobia untuk adu domba.
Pada Lebaran tahun ini, Muhammadiyah sudah memutuskan jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Sedangkan NU menunggu keputusan pemerintah.
Beberapa hari lalu, isu penolakan terhadap salat Idul Fitri yang akan dilaksanakan warga Muhammadiyah mengemuka. Setidaknya dua kota yaitu Pekalongan dan Sukabumi tidak memberikan izin penggunaan lapangan untuk memfasilitasi mereka menggelar salat id.
Tapi kemudian, setelah ramai menjadi perbincangan di masyarakat, kebijakan itu mereka ralat. Kedua kepala daerah pun memberikan izin.
Menurut Adhie, Gus Dur pernah meminta petinggi PBNU agar Lebaran ikut Muhamamdiyah. Alhasil, mereka pun berlebaran sama-sama.
"Pernah aku lihat dan dengar Presiden KH Abdurrahman Wahid nelepon petinggi PBNU dan berkata yang intinya bilang, 'Kita Lebaran ikut Muhammadiyah!'," kata Adhie lewat akun Twitternya @AdhieMassardi, dikutip pada Kamis (20/4/2023).
Adhie mengatakan pada era Gus Dur itu Ramadhan dan Lebaran menjadi indah. Tak ada ruang bagi orang-orang Islamophobia untuk adu domba.
Pada Lebaran tahun ini, Muhammadiyah sudah memutuskan jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Sedangkan NU menunggu keputusan pemerintah.
Beberapa hari lalu, isu penolakan terhadap salat Idul Fitri yang akan dilaksanakan warga Muhammadiyah mengemuka. Setidaknya dua kota yaitu Pekalongan dan Sukabumi tidak memberikan izin penggunaan lapangan untuk memfasilitasi mereka menggelar salat id.
Tapi kemudian, setelah ramai menjadi perbincangan di masyarakat, kebijakan itu mereka ralat. Kedua kepala daerah pun memberikan izin.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
