Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kaderisasi PDIP Rusak, Gibran Rakabuming Masih Harus Banyak Belajar soal Etika Politik

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Kaderisasi PDIP Rusak, Gibran Rakabuming Masih Harus Banyak Belajar soal Etika Politik
Pantau - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menunjukkan beda sikap dengan PDIP terkait penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Gibran memperlihatkan sikap menantang DPP PDIP.

Pengamat Politik Ubedilah Badrun mengatakan bahwa Gibran masih harus banyak belajar soal etika politik. Ia mengatakan bahwa Gibran malah merusak kaderisasi PDIP.

“Gibran masih perlu banyak belajar etika politik sebab dari awal jadi wali kota sudah merusak kaderisasi di tubuh PDIP Solo dan nihil etika ketika terpilih jadi wali kota dia tidak melepas posisinya sebagai komisaris perusahaan,” kata Ubedilah Badrun kepada tim Pantau.com, Jumat (31/3/2023).

“Sesuatu yang tidak etis dalam politik di Indonesia karena berpotensi besar terjadi abuse of power dan conflict of interest. Saya khawatir soal Israel itu juga bagian dari conflict of interest nya Gibran yang merasa terganggu sehingga ia berbeda dengan sikap DPP PDIP,” tambahnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming berbeda sikap dengan PDIP terkait keikutsertaan tim Nasional Israel di Piala Dunia U-20. Dalam akun media sosial twitternya, Gibran mengatakan siap menerima hukuman jika PDIP ingin memberi sanksi.

“Saya siap menerima hukuman,” kata Walikota Solo Gibran Rakabuming di akun Twitter-nya.

Hal itu ia katakan lantaran sebelumnya mendapati cuitan dari salah satu netizen pemilik akun @_anakKolong. Dalam tweet tersebut ia menyebut tidak ada masalah jika PDIP memberikan sanksi kepada Gibran.

“Wong cilik spt saya dan kawan² saya tentu tidak ada masalah jika @PDI_Perjuangan memberikan sanksi kepada Gibran, karena berbeda sikap dgn kalian para BANGSAWAN POLITIK DI KERAJAAN
@PDI_Perjuangan , toh kami bukan kader & bagian integral dari kalian.
“YA DICOBA SAJA, JATUHKAN SANKSI KEPADA GIBRAN, JANGAN RAGU – RAGU”,” ujar AK.

Diberitakan sebelumnya, FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah pagelaran Piala Dunia U-20 yang dua bulan lagi akan dilaksanakan di Bali. Pembatalan tersebut buntut dari banyaknya penolakan dari sejumlah kepala daerah keikutsertaan tim nasional Israel. Termasuk Gubernur Bali, Koster dan  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penulis :
renalyaarifin