
Pantau.com - Peperangan dengan senjata beramunisi standar kini sudah tidak lagi efektif karena mahal. Hal itu mengingat biaya untuk efektivitas serangan senjata beramunisi standar dengan radius 1 kilometer persegi area memakan biaya USD2000.
Kalau dikonversi ke Rupiah sekarang, nilainya mencapai Rp31.541.780. Selain mahal, senjata konvensional beramunisi standar memerlukan tentara dan sudah barang tentu menimbulkan pertentangan Badan Perdamaian Dunia yang tidak menghendaki adanya invasi tersebut.
Lain lagi dengan senjata biologis. Senjata biologis adalah senjata yang menggunakan manusia atau makhluk hidup lainnya sebagai perantara serangan.
Baca juga: Kepala Kejaksaan Negeri Bantul Positif Korona
Bisa jadi, orang atau makhluk hidup lainnya yang 'digunakan' sebagai perantara tidak sadar sedang dimanfaatkan sebagai penyerang pertahanan temannya sendiri.
Dan menurut pengamat bidang militer/ pertahanan keamanan Connie Rahakundini, biaya penggunaan senjata biologis itu sangat murah. "Biayanya 1 dolar AS untuk sekali serangan per 1 kilometer persegi area," ujar Connie.
Selain murah, senjata biologis juga tidak mudah terdeteksi lawan karena tidak bisa dilacak dengan sinar X maupun penciuman anjing pelacak. "Jika manusia terinfeksi, maka manusia tersebut dapat berfungsi sebagai perangkat transportasi senjata biologis tersebut," kata Connie.
- Penulis :
- Widji Ananta