
Pantau.com - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso karena diduga terinfeksi virus (Covid-19) meninggal dunia.
"Pasien yang meninggal kondisinya memang jelek, pakai ventilator," kata Direktur Utama RSPI SS Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat (6/3/2020).Saat dirujuk dari Rumah Sakit Swasta ke RSPI Sulianti Saroso, diketahui pasien memiliki riwayat hipertensi selain indikasi sesak napas dan demam. Pasien juga sudah menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).
Pasien yang meninggal tersebut seorang perempuan berusia 65 tahun, diketahui sudah dirawat selama sepekan di RS Swasta. PDP tersebut juga diduga memiliki komplikasi penyakit lainnya.
Baca juga: Kemenkes Sebut Jumlah Pasien dalam Pengawasan Korona Sudah 227 Orang
Syahril mengatakan, pihak Penelitian dan Pengembangan (Litbang) masih melakukan pengecekan apakah yang bersangkutan meninggal karena virus Covid-19 atau penyakit lainnya tersebut.
"Hasil pengecekan akan diumumkan oleh Kementerian Kesehatan," ujar Syahril.
PDP yang meninggal itu diketahui dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso pada Rabu (4/3) dan langsung dibawa ke ruang khusus isolasi berisikan ventilator karena kondisinya yang kurang baik saat dirujuk.
Pasien meninggal tersebut masuk kategori PDP karena memiliki riwayat perjalanan dari Singapura, namun Syahril mengonfirmasi bahwa pasien tidak mengalami kontak langsung dengan dua warga Indonesia yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 sehingga belum kuat dugaan terpapar virus korona.
Baca juga: Apa Beda Pasien ODP dan PDB Seputar Virus Korona?
"Dia memiliki anak di Singapura, tapi bukan kontak ya dengan yang positif," kata Syahril.
Pasien meninggal dunia tersebut kini sudah dimakamkan oleh keluarganya setelah sebelumnya pihak medis RSPI memberikan alat-alat khusus sehingga tidak akan menularkan penyakit.
Pasien dalam pengawasan (PDP) di RSPI Sulianti Saroso saat ini berjumlah sembilan orang. "Jadi totalnya sembilan," tambahnya. Ia mengatakan dari sembilan orang yang dirawat saat ini, tujuh orang di antaranya adalah pasien kontak langsung dengan pasien positif kasus 1 dan 2.
- Penulis :
- Noor Pratiwi










