Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

5 Kejadian Padam Listrik Terparah di Indonesia, Pernah Saat 17 Agustusan

Oleh Kontributor SIG
SHARE   :

5 Kejadian Padam Listrik Terparah di Indonesia, Pernah Saat 17 Agustusan

Pantau.com - Pemadaman listrik massal di separuh Pulau Jawa yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 di Wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah menyisakan polemik di masyarakat. Tak tanggung-tanggung Presiden RI Joko Widodo sempat dibuat 'panas' atas tragedi tersebut, hingga akhirnya mendatangi langsung kantor pusat PLN.

Baca juga: Polda Jateng dan PLN Bentuk Tim Investigasi Usut Insiden Mati Listrik

Dengan didampingi beberapa jajaran menteri, seperti Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Seskab Pramono Anung, Jokowi mengatakan bahwa pemadaman listrik sangat merugikan masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyesalkan langkah PLN yang tidak sigap ketika listrik terjadi pemadaman listrik tersebut.

Terkait kasus ini, tak hanya masyarakat yang terus menyudutkan PLN, para pengusaha industri yang menjadi korban pun turut serta mengecam peristiwa yang terjadi. Bahkan di antara dari mereka pun menuntut ganti rugi atas terjadinya black out tersebut.

Berkaca pada pengalaman sebelumnya, ternyata tidak hanya sekali ini saja terjadi mati listrik massal yang melibatkan ribuan korban terjadi di Indonesia. Berikut 5 peristiwa mati lampu terparah di Indonesia yang dikumpulkan Pantau.com dari berbagai sumber: 

Tahun 1991

Pada hari Raya Kemerdekaan Indonesia ke 46, tepatnya Sabtu, 17 Agustus 1991, dari sumber Harian Kompas menyebutkan jaringan listrik se-Jawa Bali padam pukul 20.34 WIB.

Wilayah yang terdampak adalah wilayah yang jaringan listriknya berasal dari PLTU Suralaya. Berdasarkan penyidikan, turunnya pemutus arus di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya menjadi penyebab terputusnya aliran listrik. Pada saat itu durasi pemadaman memakan waktu sekitar tiga jam. 

Tahun 1997

Peristiwa yang kedua terjadi pada tanggal 14 April 1997. Gangguan sistem pada saluran tegangan ekstra tinggi berdaya di PLTU Suralaya menjadi momok utama pemadaman listrik massal terjadi lagi di Jawa-Bali. Pemadaman saat itu, dimulai sekitar pukul 10.15 WIB hingga tiga jam lamanya. Tak cukup sekali, listrik kembali padam serentak pada sore harinya pukul 17.00 - 20.00 WIB.

Gangguan sistem ini menyebabkan pasokan listrik sebesar 1.250 MW atau sekitar 25 persen pemasok listrik Jawa-Bali terhambat dan berujung pemadaman besar.

Ilustrasi mati listrik (Foto: Piaxabay)

Tahun 2002

Pada Kamis, 12 September 2002 yang sempat disinggung Jokowi saat mendatangi kantor PLN, terjadi pemadaman listrik di daerah Jawa-Bali selama dua hari berturut-turut. Pemadaman listrik ini terjadi karena ada gangguan di jalur listrik Saguling-Cibinong-Cilegon.

Tahun 2005

Pada 18 Agustus 2005 Gangguan listrik kembali menimpa kawasan Jawa-Bali. di mana listrik di Jakarta dan Banten mati total selama tiga jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Mati listrik ini terjadi akibat kerusakan di jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali. 

Menyebabkan sebanyak 42 perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, sementara 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp200 juta. 

Selain itu, gangguan listrik ini menyebabkan Bandara Soetta harus menunda 15 penerbangan. Dan juga beberapa rumah sakit besar terpaksa menunda jadwal operasi, dan rumah sakit kecil tidak dapat menerima pasien.

Baca juga: Jengkel Listrik Mati? Coba Lihat Perjuangan Pekerja Lapangan PLN


Ilustrasi mati lampu (Foto: Antara)

Tahun 2019

Pada tanggal 4 Agustus 2019 pukul 11:50 WIB sebanyak 21 juta pelanggan yang tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah mengalami pemadaman listrik. 

Pemadaman listrik berlangsung lebih dari dua jam (di beberapa daerah bahkan berlangsung hingga malam hari), disertai dengan terganggunya sistem transportasi umum, telekomunikasi, dan lalu lintas akibat pemadaman listrik. PLN menyebut bahwa mati listrik disebabkan oleh adanya gangguan transmisi 500 kV di Ungaran dan Pemalang yang menyebabkan terganggunya transfer energi listrik.

Berdasarkan hitungan sementara PLN, kerugian mencapai Rp 90 Miliar dan kemungkinan akan bertambah seiring dengan perhitungan yang kini masih berjalan.


Penulis :
Kontributor SIG

Terpopuler