
Pantau.com - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi didirikan di Yogyakarta,pada 19 April 1930. Setahun berselang, kompetisi balbalan di Tanah Air pun resmi digelar di bawah naungan PSSI.
Apa Saja Klub Sepakbola Tertua di Indonesia?
Namun jauh sebelum PSSI resmi berdiri, ternyata sejumlah klub sepak bola sudah lebih dulu menampakan eksistensinya di Indonesia. Berikut Pantau.com merangkum lima klub sepak bola tertua di Indonesia.
1. PSM Makassar (1915)
PSM Makassar (Foto: Pantau.com)
Merupakan klub pribumi pertama yang lahir pada2 November 1915 dengan nama Makassar Voetbal Bond (MVB). Namun saat itu, jajaran pengurus PSM masih diisi oleh campuran keturunan Belanda dan pribumi.
Namun pada media 1940-an, kedatangan Jepang ke Indonesia membuat orang-orang Belanda ini ditangkap untuk dijadikan romusha (rombongan pekerja paksa). Dan Jepang pun memutuskan mengganti nama MVB menjadi Persatoean Sepak Bola Makassar atau yang dikenal dengan PSM.
Di era awal kompetisi Indonesia, PSM sendiri merupakan salah satu klub elite yang sudah meraih beberapa gelar juara. Terakhir, klub berjuluk Juku Eja ini sudah enam kali merengkuh gelar juara yang terakhir kali direbut pada 2000 silam.
Baca Juga: Ini 4 Suporter Sepakbola Indonesia yang Fanatik Abis dan Jadi Sorotan
2. PPSM Sakti Magelang (1919)
PPSM Magelang. (Foto: Istimewa)
Menjadi salah satu klub tertua, ternyata tidak membuat PPSM Sakti Magelang meraih ketenaran. Pasalnya, PPSM justru lebih banyak berkutat dikompetisi kasta bawah Tanah Air. Saat ini, PPSM tercatat masih berkompetisi diLiga 3 2019.
Sama halnya dengan PSM, PPSM juga terlahir dengan nama Belanda,Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM). IVBM didirikan oleh seorang pribumi, Wihardjo yang dibantu empat klub yakni Mosvia, Stravogels, HKS, dan Among Rogon.
IVBM yang saat itu berisikan orang-orang terpelajar ternyata juga menjadi salah satu penggerak perjuangan Indonesia melalui sepak bola. Pada 1925, IVBM pun resmi berganti nama penjadi Persatuan Paguyuban Sepak Bola Magelang (PPSM).
3. Persis Solo (1923)
Persis Solo. (Foto: Situs resmi Persis Solo)
Berdiri dengan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) pada1923, Persis Solo saat itu juga dijadikan sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, VVB yang saat itu dipimpin oleh Soemokartiko memutuskan untuk mengganti nama VVB menjadi lebih Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis) pada 1928.
Persis Solo juga merupakan salah satu yang ikut mendirikan PSSI kala itu. Melalui wakilnya, Soekarno, Persis turut aktif dalam rapat pebentukanPSSI pada 1930.
Di era 1930-an, Persis bisa dibilang menjadi klub yangpaling ditakuti di Indonesia. Namun saat itu, Persis juga mendapat perlawanansengit dari VIJ Jacartra yang merupakan cikal-bakal nama Persija saat ini.
Persis pun akhirnya meraih gelar juara perdana mereka pada 1935dan mempertahankannya satu tahun kemudian. Sempat kehilangan gelar pada 1937dan 1938, Persis kembali menahbiskan diri sebagai jawara pada 1939 hingga 1943.
Namun di era sepak bola modern, prestasi Persis Solo justruseolah tenggalam. Kini Persis harus rela berkompetisi di kasta kedua Indonesia, yakni Liga 2.
Baca juga: 5 Pesepakbola yang Dicap Pengkhianat Paling Populer
4. Persebaya Surabaya (1927)
Persebaya Surabaya. (Foto: Antara)
Persebaya Surabaya didirikan oleh M. Pamoedji dan Paidjopada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). SIVB saat itu juga menjadi wadah perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui sepakbola.
Pada 1943, SVIB memutuskan untuk mengubah nama merekamenjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persebaja/Persebaya). Dengan namatersebut, Bajul Ijo mulai menunjukkan eksistensinya dengan meraih gelar juaratiga tahun berturut-turut pada 1950-1952.
Pada era 1970-an, Persebaya merupakan salah satu pesaingberat Persija Jakarta dalam perebutan gelar juara. Setelah kalah pada 1973, Bajul Ijo sukses membalasnya pada 1978 dan 19988.
Selain itu, Persebaya juga sukses meraih dua gelar juara di eraLiga Indonesia pada 1997 dan 2004. Sayangnya, klub kebanggaan masyarakat Surabaya ini sempat mengalami dualisme kepemimpinan pada 2010 silam.
5. Persija Jakarta (1928)
Persija Jakarta. (Foto: Dok Persija Jakarta)
Persija Jakarta terlahir dengan nama Voetbalbond IndonesiaJacatra (VIJ) pada November 1928. Macan Kemayoran -julukan Persija- bisa dikatakan klub tersukses dalam sejarah sepak bola Indonesia. Terbukti mereka sukses meraih selusin gelar juara pada 1931, 1933, 1934, 1938, 1954,1964, 1973, 1975, 1979, 2001, dan 2018.
VIJ juga menjadi salah satu klub yang mencetuskan lahirnya PSSI melalui rapat-rapat kecil di Jakarta pada 1930. Pada saat rapat besar dan pencetusan PSSI di Yogyakarta, Persija diwakili oleh Sjamsoedin.
Era 1970-an bisa dikatakan merupakan masa keemasan bagi Persija. Bagaimana tidak, tiga gelar juara pada 1973, 1975, dan 1979, Macan Kemayoran juga tercatat menjadi penyumbang pemain terbanyak bagi Timnas Indonesia saat itu.
- Penulis :
- Reza Saputra