
Pantau.com - Indonesia baru saja kehilangan salah satu atlet terbaiknya dari cabang olahraga bulu tangkis. Adalah Liliyana Natsir yang memutuskan untuk mengakhiri karir profesionalnya di usia 33 tahun. Butet -sapaan akrab- Liliyana memutuskan untuk pensiun usai gelaran Indonesia Master 2019 beberapa waktu lalu.
Selepas pensiunnya Butet, tentu banyak yang bertanya-tanya mengenai nasib Indonesia khususnya untuk nomor ganda campuran. Dimana sektor ini kerap menjadi tumpuan Kontingen Merah Putih lewat duet Butet dengan partnernya, Tontowi Ahmad.
Baca Juga: Pemain Muda, Jadikanlah Djarum Superliga Badminton 2019 Timba Pengalaman
Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata menilai, pensiunnya Butet akan menjadi masalah besar bagi kontingen Merah Putih di sektor ganda campuran. Dia menilai, hingga saat ini belum ada pebulu tangkis putri yang selevel dengan atlet asal Manado, Sulawesi Utara tersebut.
“(Pensiunnya Butet) Itu jadi masalah. Masalah baru dan masalah berat. Karena semala ini pemain atau atlet putri kita di sektor ganda campuran levelnya belum seperti Butet,” kata Christian Hadinata saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 31 Januari 2019.
Sekadar informasi, saat ini ganda campuran Indonesia memiliki dua pasangan yang diproyeksi untuk menggantikan Owi/Butet. Mereka adalah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Baca Juga: Liliyana Natsir Pensiun, Marcus/Kevin Kehilangan Sosok Panutan
Hanya saja, Koh Chris -sapaan Christian Hadinata- merasa Gloria dan Melati masih jauh di bawah Butet. Terutama dari segi keberanian serta mental yang dimiliki keduanya.
“Menurut saya levelnya berbeda dengan seorang Butet, dari sisi misalnya kualitas tekniknya, keberaniannya. Artinya lawan itu kalau berhadapan dengan Butet sudah merasakan aura yang berbeda, seperti "Aduh". Nah itu berbeda saat lawan Gloria dan Melati,” lanjutnya.
Apalagi menghadapi lawan seperti Huang Yaqiong (ganda campuran China), dia lihat Melati atau Gloria "ah masi bisa lah", kalau lawan Butet itu lain,” terang peraih medali emas Olimpiade 1972 tersebut.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta