Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Analisa Pengamat Soal Tarif Gojek dan Grab untuk Mitra

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Analisa Pengamat Soal Tarif Gojek dan Grab untuk Mitra

Pantau.com - Pengamat menilai sistem pentarifan Go-Jek masih lebih peka terhadap kesejahteraan mitra pengemudi meski berpotensi terseret perang tarif yang dilakukan Grab.

"Di tengah terpaan perang tarif dari kompetitor, Go-Jek masih lebih peka memperhatikan kekhawatiran mitra pengemudi dan masyarakat. Buktinya Go-Jek relatif lebih minim mendapat keluhan," kata Pengamat Kebijakan Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara dalam penjelasannya kepada media di Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Menurut dia, perang tarif dalam bisnis penyedia layanan transportasi daring berbasis aplikasi ini umumnya akan merugikan mitra pengemudi.

Baca juga: Harap Catat! Salah Masukan Kode, Pin Go Pay Kamu Akan Terblokir Lho

Jika kesejahteraan mitra pengemudi terabaikan, jaminan keamanan dan keselamatan pengguna ikut berpotensi terdampak. Oleh karena itu, Rumayya beranggapan sensitifitas terhadap kondisi di lapangan ini tak lepas dari aspek kelokalan yang Go-Jek miliki sebagai perusahaan dalam negeri, sehingga pendekatan kulturalnya lebih bagus.

"Grab yang berasal dari luar, justru memang terlihat lebih berjarak dengan mitra-mitranya," ujar dia.

Perbedaan mencolok bisa dilihat dari Grab yang menjalankan bisnis seperti tanpa kompromi terhadap mitra pengemudinya. Hubungan yang terjalin justru berjalan tidak seperti kemitraan, bahkan malah terkesan terlalu kaku dalam operasionalnya.

"Termasuk soal teknis pembagian dan penarifan. Grab seperti kurang klik dengan para mitranya," kata Rumayya.

Bagi Rumayya, kompetisi dalam ekonomi bukan hal tabu, karena bisa mendorong harga menjadi lebih ekonomis. Hanya, kompetisi bisa menjadi berbahaya jika pemainnya tinggal sedikit.

Baca juga: Selain Go-Pay, Deretan Dompet Digital Ini Juga Hujan Promo Lho

"Nah, di bisnis transportasi daring ini pemain besarnya tinggal dua perusahaan," ujarnya.

Akibatnya, salah satu pemainnya berusaha menguasai pasar dengan cara banyak bakar uang demi memukul lawan. Sehingga, perang tarif tak terelakkan, akibat salah satu pemainnya membanjiri pasar dengan banyak promo dan menerapkan tarif sangat rendah.

Penulis :
Nani Suherni