Pantau.com - Ketua Bawaslu Abhan menyebutkan indeks kerawanan pelaksanaan pemilu serentak 2019 di luar negeri tidak pada kategori tinggi. Meski begitu Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan terhadap jalannya pemilu.
"Luar negeri juga bagian dari pengawasan kami. Tapi dari indeks kerawanan memang tidak kami kategorikan tinggi," kata Abhan ditemui di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Baca juga: Bawaslu Petakan Kerawanan Pemilu Tingkat Kabupaten-Kota
Namun Abhan tidak menyebutkan berapa angka indeks kerawanan pemilu di luar negeri. Ia hanya menjelaskan pelaksanaan pemilu di luar negeri tidak dalam kategori tinggi karena di sana pemungutan suara dilakukan lebih dulu dari di dalam negeri.
"Pelaksanaan pemilu (di luar negeri) lebih dulu tidak bersamaan tanggal 17 (April 2019). Tentu konsentrasinya kami bisa melakukan pengawasan bersama KPU lewat pengawasan di luar negeri," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Sebut Papua Barat dan Yogyakarta Provinsi Paling Rawan Pemilu 2019
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin menjelaskan terdapat tiga kategori indeks kerawanan pemilu yakni kerawanan rendah dengan skor 0-33. Kategori kerawanan sedang antara skor 33-66. Dan kategori kerawanan tinggi dengan skor 66-100.
Selain itu Bawaslu juga mencatat ada sembilan isu yang bisa mempengaruhi kerawanan tinggi dalam pemilu.
"Berdasarkan IKP 2019 sembilan isu ada di tingkat rawan tinggi. Yakni hak kritik, hak pilih, repsenta minoritas, representasi gender, partisipasi pemilih, pengawasan pemilu, kampanye, relasi penguasa, pelaksanaan pemungutan suara," jelas Afif.
- Penulis :
- Adryan N
