
Pantau.com - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), mengharapkan seluruh stakeholder yang terlibat di dalam kompetisi Liga 1 2019 bersama-sama menjaga agar tidak ada lagi kekerasan yang terjadi antar suporter. Ketua BOPI, Richard Sambera menegaskan agar kejadian kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa tidak terjadi lagi.
Ya, kekeraasan kerap terjadi di persepakbolaan Indonesia. Karena itu, pihak BOPI pun mengingatkan seluruh pihak dari panitia penyelenggara, klub hingga suporter bisa mewujudkan sepakbola yang aman dari kekerasan.
"Jangan ada kekerasan fisik antar suporter. Untuk klub, BOPI menaruh harapan dan perthatian besar kepada semua agar menjauhi kekerasan antar suporter. Tinggalkan praktek-praktik anarkis dan rasisme dan provokatif di lapangan maupun di dunia maya. BOPI berharap agar tidak ada tawuran dimanapun dikota manapun apalagi sampai adanya korban tewas," ujar Richard Sambera di Media Center Kemenpora, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).
Baca Juga: BOPI Berikan Rekomendasi Penyelenggaraan Liga 1 Musim 2019
Bukan hanya itu, Richard menyinggung tewasnya salah satu suporter saat akan mendukung tim kesayangannya. Mengingat, Liga 1 2018 lalu, seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, meninggal dunia saat tim kebanggaannya melawan Persib Bandung di GBLA. Bahkan dengan adanya insiden itu membuat kompetisi sempat terhenti selama dua pekan.
"Ingat kawan kita Harligga yang tewas tahun lalu dan komitmen kita bersama tahun lalu itu bahwa almarhum adalah korban terakhir di persepakbolaan Indonesia. Suporter tim lain bukan musuh yang harus dimusnahkan atau dibunuh, tuan rumah bukanlah sebuah benteng yang harus dipertahankan dengan nyawa sendiri ataupun nyawa suporter lawan," tambahnya.
"Suporter lawan adalah sesama penikmat dan pencita sepakbla Indonesia, kita dapat duduk bersama berdampingan dengan damai, kita dapat mendukung timnas saat melawan negara lain, kenapa kita harus merusak rumah sendiri di sepakbla dalam negeri. Seleksi diri dan jauhkanlah oknum-oknum suporter yang menggunakan kesempaan di sepakbola untuk tidak mendukung sesama suporter di sepakbola indonesia," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta