
Pantau.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menegaskan bahwa ada sisi positif yang dapat diambil dari abu vulkanik yang terus dimuntahkan akibat adanya erupsi Gunung Anak Krakatau. Menurut Sutopo, dampak dari abu tersebut bermanfaat untuk masa depan.
Pernyataan Sutopo itu menanggapi adanya peristiwa hujan abu vulaknik akibat erupsi Anak Krakatau yang melanda wilayah Cilegon bahkan hingga Kepulauan Seribu, Jakarta. Abu vulkanik tampak menutupi sejumlah kaca mobil dan rumah warga berwarna kecoklatan.
"Justru itu (material gunung api) menyuburkan tanah. Seperti warga Merapi, Gunung Kelud. Mereka sadar bahwa material gunung meletus itu membawa berkah, bermanfaat untuk anak cucu mereka di kemudian hari. Tanah-tanah subur. Pengaruh erupsi dari gunung itu luar biasa untuk perekonomian," ucap Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Setara Gempa 3 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
Sementara di sisi lain, Sutopo menjelaskan, bahwa saat ini arah angin cenderung mengarah ke arah barat atau barat daya. Sementara untuk masyarakat Kepulauan Seribu tak perlu khawatir, kalaupun abu vulkanik sampai ke sana, maka jumlahnya sangat kecil.
"Semua tergantung dari arah angin, jadi abu vulkanik dominan menuju ke arah barat sampai barat daya, tetapi dominan. Kalau Kepulauan Seribu itu sangat tipis sekali," tegasnya.
Sutopo juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan. Hal itu bertujuan agar abu tidak terhirup dan tidak mengganggu pernapasan.
Baca juga: Meski Berstatus Siaga, Gunung Anak Krakatau Tak akan Timbulkan Tsunami
Sekadar infromasi sebelumnya sejumlah material erupsi Gunung Anak Krakatau berupa hujan abu vulkanik melanda wilayah Cilegon hingga Kepulauan Seribu.
Hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau naik dari sebelumnya di level waspada menjadi level siaga. Dari peningatan status tersebut BNPB dan BMKG memperluas radius zona bahaya menjadi 5 km saat ini.
- Penulis :
- Adryan N