
Pantau.com - Pakar kota telah mempertimbangkan peringatan easyJet bahwa ketidakpastian Brexit mengganggu bisnisnya, dan menekan harga. Direktur investasi AJ Bell, Russ Mold mengatakan, para investor khawatir maskapai lain juga akan kesulitan.
"Peringatan EasyJet tentang harga tiket yang lebih murah telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh industri maskapai penerbangan, menambah masalah yang sudah disuarakan oleh operator tur dan menyarankan bahwa 2019 bisa menjadi pembatalan untuk sektor perjalanan," ungkapnya seperti dikutip The Guardian.
Lebih lanjut ia melihat beberapa orang khawatir tentang dampak Brexit kepada sektor penerbangan, salah satunya menunda liburan dan pemesanan pesawat.
Baca juga: Alvin Lie Sebut Harga Tiket Buka Faktor Utama Penumpang Pesawat Turun
"Anda ingin diyakinkan bahwa penerbangan akan benar-benar terjadi dan akan lepas landas sesuai jadwal. Saat ini para pelancong tampaknya tidak memiliki jaminan itu," tuturnya.
Sementara itu, George Salmon, analis ekuitas di Hargreaves Lansdown, mengatakan orang menolak pemesanan penerbangan sampai mereka memiliki kepastian lebih lanjut tentang dampak Brexit pada peraturan perjalanan dan nilai tukar mata uang.
Kelompok ini menganggap permintaan akan meningkat pada akhir tahun ini, tetapi pengamat yang lebih pragmatis akan mengatakan sulit untuk menetapkan kerangka waktu kapan Westminster dan UE 27 akan menyelesaikan teka-teki Brexit. Ketidakpastian ini berarti easyJet membutuhkan pemikiran langit biru sekarang.
Baca juga: Alvin Lie Sebut Harga Tiket Buka Faktor Utama Penumpang Pesawat Turun
Ian Forrest, analis riset investasi di The Share Center, berpendapat easyJet masih merupakan investasi yang baik, terutama karena sahamnya 7 persen lebih murah pada Senin (1/4/2019).
Sementara menurunkan harapan untuk paruh kedua adalah negatif bagi investor, perlu dicatat CEO juga menunjukkan langkah-langkah pemerintah baru-baru ini berarti akan terbang seperti biasa setelah Brexit apa pun hasilnya.
Meskipun selalu ada kemungkinan akan terjadi pergolakan menjelang Brexit, neraca perusahaan yang relatif kuat dan peluang untuk pertumbuhan di Jerman bersama dividen yang sehat berarti kami terus merekomendasikan saham sebagai 'pembelian' bagi investor yang mau menerima tingkat risiko menengah.
rn- Penulis :
- Nani Suherni