Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Cerita Rehan/Fadia dari BWF World Junior Championship

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Cerita Rehan/Fadia dari BWF World Junior Championship

Pantau.com - Pasangan ganda campuran junior Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal merebut gelar juara BWF World Junior Championships (WJC) 2018.

Mereka harus mengakui keunggulan dari pemain senegaranya Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dengn skor 21-15, 21-9 pada laga final yang berlangsung di Toronto, Kanada, Sabtu, 18 November 2018.

Duet jebolan klub PB Djarum Kudus ini memang lebih diunggulkan dan berpengalaman dari pada Leo/Indah, tapi ia harus mengakui keunggulan kompatriotnya karena tak mampu mengalahkan juniornya.

Baca Juga: World Junior Championships: Rebut Tiket Perempatfinal, Tunggal Putra Perang Saudar

Rehan/Fadia bahkan tak bisa menebus kegagalan mereka pada tahun sebelumnya, saat itu mereka pun harus mengakui kekalahan dari sesama pasangan Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, sehingga ini menjadi medali perak kedua mereka di WJC.

Meskipun begitu peraih medali emas juara Asia 2017 ini tak ingin berlarut dalam kesedihan dan keduanya memutuskan untuk fokus ke jenjang senior, karena mereka akan memulai masuk senior tahun depan dan di jenjang senior pun memiliki kompetisi yang cukup sengit.

Bukan hanya itu saat dihubungi Rehan pun mengatakan bahwa ia bersama pasangannya sudah memberikan penampilan terbaiknya selama di WJC, walaupun hasilnya sedikit kurang memuaskan untuk dirinya mengakhiri masa juniornya.

"Kejuaraan dunia kemarin kan tahun terakhir saya di junior, sebenarnya saya pengen juara tapi Allah kasihnya nggak juara mungkin nanti di senior semoga saja dikasih juara, ya nggak apa-apa yang penting saya dan Fadia sudah kasih yang terbaik," ujar Rehan Kusharjanto saat dihubungi, Rabu 21 November 2018.

Baca Juga: Kata Susy Susanti, Kejurnas PBSI adalah Tempat... 

Meski gagal raih gelar terakhirnya di junior, Rehan mengatakan banyak evaluasi yang harus ia lakukan bersama pasangannya, apa lagi tahun depan memasuki jenjang senior jadi akan lebih optimal lagi dalam melakukannya.

Rehan sendiri untuk saat ini memutuskan untuk lebih fokus kedepannya dan memilih lebih menatap masa transisi ke jenjang senior dengan bertahap dan tak langsung pasang banyak target besar.

"Evaluasi dari penampilan kemarin tentunya kondisi fisik dan konsentrasi harus bisa lebih optimal lagi, jangan mudah buyar dan sering error juga, apalagi dari hari pertama saya sudah main terus. Ini bekal berharga menuju jenjang senior nanti," tambahnya.

"Saya dan Fadia mungkin nggak muluk-muluk pasang target tahun depan juara ini itu dulu, step by step dulu dari level turnamen Grand Prix lalu Grand Prix Gold lihat peta persaingannya juga gimana. Latihan kami juga harus lebih keras lagi dan ada tambahan sendiri," tuntas Rehan.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta