billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Detik-detik Terbongkarnya Kasus Suap Meikarta

Oleh Adryan N
SHARE   :

Detik-detik Terbongkarnya Kasus Suap Meikarta

Pantau.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarief membeberkan kronologi terjadinya operasi tangkap tangan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Laode menyampaikan bahwa OTT tersebut terkait pemberian suap untuk Pengurusan perizinan pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. 

"Kegiatan tangkap tangan ini sebagai tindak lanjut dari informasi masyarakat yang diterima KPK hingga dilakukan proses penyelidikan sejak sekitar November 2017," kata Laode dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam (15/10/2018).

Baca juga: Rekam Jejak Neneng, Bupati Bekasi yang Tersandung Kasus Suap Meikarta

Kemudian KPK pun melakukan operasi tangkap tangan pada Minggu, 14 Oktober 2018 hingga Senin, 15 Oktober 2018 dini hari yang dilakukan di dua tempat, Kabupaten Bekasi dan Surabaya. Dalam operasi senyap tersebut KPK mengamankan sepuluh orang di antaranya: 

1. Kepala Dinas PUPR Pemkot Bekasi Jamaluddin (J) 

2. Kadis Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahar (SMN) 

3. Kadis Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati (DT) 

4. Konsultan Lippo Group Taryudi (T) 

5. Konsultan Lippo Group Fitra Djaja Purnama (FDP) 

6. Pegawai Lippo Group Henry Jansen (HJ) 

7. Kepala Bidang Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Bekasi Asep Buchori (AB) 

8. Kepala Bidang Penerbitan dan Bangunan Dinas DPMPTSP Kab. Bekasi Sukmawatty (S) 

9. Staf dinas DPMPTSP Kasimin (K) 

10. Mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bekasi Daryanto (D)

Pukul 10.58 WIB

Laode memaparkan tim Satgas KPK mulai bergerak sejak Minggu pagi dan mengamankan dua orang, Taryudi dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi. Keduanya diduga usai melakukan transaksi suap kemudian berpisah dengan mobil masing-masing. 

Pukul 11.05 WIB 

KPK mengamankan Taryudi di area perumahan cluster Bahama, Cikarang usai memberikan uang kepada NR. Dari mobil Taryudi, KPK menyita uang sejumlah SGD 90 ribu dan Rp23 juta. 

Secara paralel pukul 11.00 WIB 

KPK mengamankan Fitra Djaja Purnama di rumahnya di Surabaya. Kemudian KPK langsung membawa Fitra ke Gedung KPK di Jakarta. 

Pukul 13.00 WIB 

KPK amankan Dinas PUPR Kab. Bekasi Jamaluddin di salah satu lokasi pertemuan di Bekasi. 

Pukul 15.49 WIB 

KPK amankan pegawai Lippo Group Henry Jansen di rumahnya di Bekasi

Kemudian berturut-turut hingga Senin (15/10) pukul 03.00 WIB KPK mengamankan Sahat MBJ Nahar, Dewi Tisnawati, Asep Buchori, Sukmawatty, Kasimin, dan Daryanto.

"Semuanya langsung dibawa ke Gedung," tambah Laode. 

Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Tersangka Suap Proyek Meikarta

Kemudian pada Senin (15/10) malam, KPK lakukan penangkapan terhadap Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Neneng telah tiba di Gedung KPK pukul 23.24 WIB. Sementara Billy sampai Gedung KPK pukul 23.37 WIB. Sementara satu orang lainnya, yakni Neneng Rahmi belum berhasil ditangkap KPK. 

"Dalam operasi tangkap tangan tersebut, tim mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang SGD 90 ribu dan Rp513 juta dalam pecahan Rp 100 ribu. Juga dua unit mobil, yakni Toyota Avanza yang diduga digunakan Taryudi saat transaksi suap. Dan mobil Toyota Innova yang digunakan Henry Jansen untuk mengambil uang," papar Laode. 

Dalam perkara ini diduga Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin beserta beberapa orang lainnya telah menerima suap. Diduga pemberian terkait dengan izin-izin yang sedang diurus oleh pemilik proyek seluas total 774 hektare yang dibagi dalam tiga fase. Yaitu fase pertama 84,6 hektare, fase kedua 252 hektare, dan fase ketiga 101,5 hektare. 

Baca juga: Ada 'Tina Toon' dalam Kasus Suap di Kabupaten Bekasi

Pemberian suap itu merupakan bagian dari komitmen fee fase proyek pertama dan bukan penerimaan pertama dari total komitmen Rp13 miliar melalui sejumlah Dinas. Yakni Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar, dan DPM-PPT.

Diduga realisasi pemberian sampai saat ini adalah sebesar Rp7 miliar melalui kepada dinas. Yaitu pada pemberian April, Mei, dan Juni 2018. 

KPK pun menetapkan sembilan orang sebagai tersangka. Dari sembilan orang tersebut, empat di antaranya diduga sebagai pihak pemberi suap. Yakni, Direktur operasional Lippo Group Billy Sindoro; pegawai Lippo Group Henry Jansen; dan dua konsultan Lippo Group Taryudi juga Fitra Djaja Purnama. 

Lima orang tersangka lainnya diduga sebagai pihak penerima. Di antaranya, Bupati Bekasi periode 2017-2022 Neneng Hasanah; Kadis PUPR Kabupaten Bekasi Jamaluddin; Kadis Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahar; Kadis Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati; dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kab. Bekasi Neneng Rahmi.

Penulis :
Adryan N