
Pantau.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah turut menyoroti polemik data pemilih untuk Pemilu 2019. Apalagi, kini ada temuan 3 warga negara asing (WNA) memiliki hak pilih di Pemilu serentak 2019.
Fahri mengklaim bahwa saat ini ada modus kecurangan yang berpotensi menodai pesta demokrasi kali ini. Ia menuding kecurangan tersebut ditandai adanya data 15 juta pemilih invalid di TPS yang tak bisa diverifikasi oleh KPU.
"Modus kecurangannya itu adalah pencoblosan invalid di TPS. Itu modusnya. Jadi, sekarang ini ada 15 juta invalid yang tak bisa diverifikasi oleh KPU," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
Baca juga: Andi Arief Tertangkap karena Narkoba, Fadli Zon Salahkan Pemerintah
"KPU ini tertutup dengan 15 juta invalid ini, 15 juta invalid itu sekitar 8-9 persen. 8-9 persen adalah kartu suara yang ilegal, yang bisa dicoblos di manapun," lanjutnya.
Nantinya, lanjut Fahri, surat suara ilegal itu disertakan sebagai bagian form C1 di TPS. Ia khawatir orang akan mencurigai sebagai bentuk kecurangan. Untuk itu, dirinya meminta kepada KPU untuk membersihkan data invalid itu dan memberi penjelasan ke publik.
Fahri mengaku heran lantaran bagaimana bisa ada 9 juta orang lahir pada 1 Juni, lalu ada orang asing, orang gila, bahkan ada satu Kartu Keluarga jumlahnya 400 orang.
"Yang kode-kodenya salah, ini dikumpulin jumlahnya 15 juta. Jangan bilang ini ada upaya untuk mendiskreditkan, eh jawab, kamu (KPU) tuh digaji untuk menjawab, jangan nyerang orang yang mengkritik KPU dong, jawab," tegasnya.
Baca juga: KPU Tindak Lanjuti 103 WNA Pemilik e-KTP yang Masuk DPT Pemilu
Kendati begitu, Fahri membuka secara gamblang terkait dari mana ia bisa mengetahui adanya 15 juta data invalid yang ia tudingkan. Menurutnya, ia hanya mendapat analisa dari para ahli dan KPU sudah mengakui adanya data invalid itu.
"Saya dengar (ahli) sudah ketemu dengan KPU. KPU mengakui data-data yang aneh itu, tapi enggak dibersihin sampai sekarang karena dilacak-lacak data yang ada sama mereka itu masih ada invalid itu," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N