HOME  ⁄  Internasional

Jaksa Agung Selidiki Penembakan Migran oleh Polisi

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Jaksa Agung Selidiki Penembakan Migran oleh Polisi

Pantau.com - Pemerintah Meksiko sedang menyelidiki kematian seorang ayah Amerika Tengah yang ditembak oleh polisi di Kota Saltillo di bagian tengah negeri itu, kata jaksa negara pada Kamis 1 Agustus 2019.

Seorang anggota polisi menyelediki penembakan penjahat narkoba dan menewaskan seorang migran Amerika Tengah di stasiun kereta Saltillo. Hal itu dikatakan oleh Jaksa Agung Negara Bagian Coahuila Geraldo Marquez.

Pria tersebut tewas pada saat pegiat dan migran lokal yang berlindung di Saltillo dari serangkaian penindasan terhadap migran. Pekan lalu, polisi federal diperiksa karena mengancam akan menyerbu satu tempat penampungan migran di dekat tempat penembakan berlangsung.

Baca juga: Parah! 16 Marinir AS Ditangkap Terkait Perdagangan Manusia dan Narkoba

Organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), menuntut penyelidikan menyeluruh mengenai kasus tersebut.

"Setelah kematian migran Amerika Tengah selama penyerbuan polisi di Saltillo, kami dengan keras menyampaikan kembali tuntutan kami bawah negara Meksiko menghormati hak asasi manusia migran," kata Amnesty International Mexico di Twitter.

Anggota unit polisi sedang menyelidiki empat orang berkaitan dengan penjualan narkoba, dan memberitahu jaksa mereka mendengar suara tembakan saat mereka memburu dua tersangka ke arah stasiun kereta di Saltillo, kata Jaksa Agung Negara Marquez.

Baca juga: Migran di Perbatasan Menurun, Trump Sebut Meksiko Berbisnis dengan Baik

Kedua tersangka lari ke arah satu daerah tempat sekelompok migran berdiri dan polisi melepaskan tembakan, tampaknya menewaskan migran tersebut, kendati itu masih diselidiki, kata Marquez.

Ombudsman hak asasi manusia Negara Bagian Coahuila, Hugo Morales, mengatakan lelaki tersebut adalah warga Amerika Tengah yang memiliki putri, delapan tahun, yang telah dipindahkan ke tahanan lembaga negara buat anak-anak dan keluarga (PRONNIF).

Tempat perlindungan migran yang berdekatan, Casa del Migrante de Saltillo, mengeritik penembakan itu, dan mengatakan korban adalah warga negara Honduras yang berusia 29 tahun, Marco.

rn
Penulis :
Widji Ananta