
Pantau.com - Mungkin menonton film holywood menjadi kegemaran Presiden RI Joko Widodo. Hal ini terbukti dengan adanya deretan film yang kerap disebutkan dalam pidatonya.
Mulai dari Thanos di film Avenger dan Game of Thrones. Kali ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginggung film Star Trek.
Dalam pembukaan Festival kreatif terbesar di Indonesia, Ideafest 2018 di JCC Senayan, Jokowi mengaku terkejut dengan perkembangan industri kreatif saat ini.
Ia mengakui perubahan teknologi yang terjadi dalam revolusi industri 4.0 ini sangat cepat. Menurutnya, tak salah jika McKinsey Global Insitute menuturka bahwa revolusi industri 4.0 3000 kali lebih cepat dibandingkan revolusi industri 1.0 tahun 1750 silam.
"Saya selalu ingin belajar, tapi kecepatan perubahan ini sangat cepat sekali. Betul apa yang disampaikan McKinsey Global Insitute Bahwa revolusi industri 4.0 itu 3 ribu kali lebih cepat dari revolusi industri pertama," ujarnya sebelum membuka Ideafest 2018, Jumat (26/10/2018).
Baca juga: Mobil Esemka Diungkit Lagi, Jokowi: Tidak Ada Urusan Pemerintah
Ia menambahkan perkembangan berlangsung sangat cepat termasuk produk dan inovasi-inovasi baru yang terus bermunculan mendistrupsi model-model bisnis lama.
"Saya baru belajar internet of things, keluar artificial intellegence, keluar virtual reality, keluar lagi bitcoin, cryptocurrency, big data semuanya, begitu cepat perubahan hadir ditengah kita, advance robotic, Tesla, Spacex, semua kelaur sangat cepatnya sehingga betul McKinsey Global Insitute 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri yang pertama," ungkapnya.
Jokowi juga menyinggung apa yang ada dalam film Star Trek yang series pertamanya muncu tahun 1966, banyak teknologi yang dinilai tidak masuk akal. Namun ternyata satu persatu bermunculan.
"Kita tahu, dulu mungkin saat umuran 20 atau 18 ada film star trek, banyak yang tidak masuk akal dulu kita lihat dalam film, ada telepoters intelligence virtual, universal translator, ada video call," katanya.
"Kita gak bayangkan itu muncul semuanya, bertubi-tubi dan tiba-tiba semuanya, dulu cuma dalam film kembali saya ingin Indonesia kedepan tidak ditinggal," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni